Koordinator Posko Terdampak Covid-19 Merauke di Tuding Melakukan Tindak Pidana Tidak Menyenangkan

Soleman Jambormias salah satu korban Lockdown di kota Jayapura Papua, mengaku tidak terima atas pernyataan Tim Posko Terdampak Covid-19 Merauke karena pernyataan salah satu koordinator posko beberapa waktu lalu yang menyatakan jika ada 5 orang warga Meruake yang mengaku telah menyetor uang sebanyak Rp.750.000 kepada seorang oknum.


Posko Terdampak Covid-19 adalah tim yang diperintahkan oleh Bupati Merauke Frederikus Gebze untuk mendata masyarakat Anim-Ha (Papua Selatan) yang berada di luar Merauke dan tidak bisa pulang akibat kebijakan penutupan akses transportasi laut dan udara akibat pandemi Covid-19.

Soleman Jambormias kepada Reporter RMOL Papua megaku bahwa dirinya bersama 85 orang warga Merauke yang saat ini berada terjebak lockdown di Jayapura sejak jauh hari telah membentuk sebuah tim yang kemudian diberi nama Tim Masyarakat Merauke terdampak Covid-19 di Kota Jayapura, Minggu (07/06).

Dirinya mengatakan Tim yang tersebut bersepakat untuk berkumpul di Bandara Sentani pada hari Kamis (3/6) dan kemudian berkoordinasi dengan Wakil Bupati Merauke via Telepon untuk menanyakan nasib mereka.

Dalam pembicaraan via telepon bersama Wakil Bupati Merauke itu dirinya mengatakan bahwa pesawat Sriwijaya akan mendarat di Kabupaten Merauke namun mereka yang saat ini terjebak di Jayapura harus melakukan Rapid Test terlebih dahulu.

“Pak Wakil sampaikan ke saya bahwa pesawat Sriwijaya akan jalan jadi kalau memang seperti itu atur Rapid Test dulu nanti sudah ada hasil Rapid Test konfirmasi ke kami supaya kami bicarakan dengan pihak maskapai.” Ucapnya

Setelah itu dirinya mengataan bahwa saat itu mereka mendapatkan bantuan dari salah satu anggota DPR Povinsi Papua bernama Fauzun Nihayah untuk melakukan Rapid Test secara gratis.

Kemudian dirinya mendapatkan informasi dari salah satu Staf Maskapai Sriwijaya Air bahwa harga Tiket dari Jayapura ke Merauke yaitu kisaran Rp.750.000; sehingga dirinya mengumumkan kepada 85 orang masyarakat Merauke yang terjebak untuk menyiapkan uang tiket sebesar Rp.750.000;.

Sehingga, menurutnya pernyataan salah satu Koordinator Posko Terdampak Covid-19 Merauke yang menyatakan terdapat 5 orang warga Merauke yang telah menyerahkan uang sebesar Rp.750.000 kepada Oknum adalah menyinggung dirinya, karena dirinya mengakui sampai saat ini belum pernah menerima uang dari siapapun.

“Jadi yang benar adalah tidak pungli, Rp.750.000 itu untuk tiket, dan 5 oknum itu belum serahkan uang ke saya.” Ucapnya

Saat diwawancarai Reporter RMOL Papua, Soleman Jambormias mengatakan bahwa dirinya bersama kuasa hukum telah memasukan laporan Ke Polresta Jayapura atas terlapor dengan inisial DT selaku koordinator Posko Dampak Covid-19 Jayapura karena di anggap telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan kepadanya.

“Saya dengan pengacara telah memasukan laporan di Poresta Jayapura karena saya merasa tidak pernah melakukan pungli sedikitpun, bahwa Rp.750.000 itu kami memberikan pengumuman kepada saudara-saudara karena saya menanyakan kepihak yang nengurus keberangkatan bahwa harga tiketnya paling Rp.750.000;.” Pungkasnya