Boven Digoel, Papua Selatan - Komandan Kodim 1711/BVD Letkol Czi Agustinus Ressa Sala'pa, S.T M.I.P yang juga sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas), usai pembukaan secara resmi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-118 Tahun 2023 mengatakan bahwa TMMD adalah wujud bakti TNI kepada rakyat, Rabu (20/9).
- Gelar Rakor, Pj Sekda Kayong Utara Minta ASN untuk Menjaga Netralitas
- Taman Mappi Bangkit Siap Menjadi Oase Kekinian di Kota Kepi
- Mappi Juara Umum: Prestasi Gemilang di Kejuaraan Olahraga Regional
Baca Juga
"Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) adalah wujud bakti terhadap masyarakat dalam metode pembinaan teritorial salah satunya yakni bakti Tentara Nasional Indonesia (TNI), " tuturnya saat diwawancarai sejumlah awak media di lokasi TMMD Kampung Kanggewot.
Ia ungkapkan membuat atau menempatkan suatu kegiatan itu harus ada nilai strategisnya yakni nilai manfaat terhadap masyarakat.
Kata Dandim jalan di Kampung Kanggewot ini adalah jalan yang menghubungkan ke salah satu kampung yaitu Kampung Winintit yang didalamnya terdapat 450 Kartu Keluarga (KK).
"Jalan ini adalah akses yang digunakan masyarakat untuk keluar masuk menjual hasil buminya. Sehingga itulah yang menjadi alasan mendasar kami memilih tempat ini dalam melaksanakan program TMMD, "ungkapnya.
"Seperti yang diketahui, jalan ini adalah jalan tanah artinya apabila hujan pasti akan sangat licin dan becek jika dilewati oleh masyarakat. Ini hanya sebagian kecil saja karena kita hanya melakukan pengecoran sepanjang 400 meter sementara masih lumayan cukup jauh kesana, " sambung Dandim.
Dirinya pun berharap kedepannya pemerintah bisa meningkatkan pembangunan jalan yang menghubungkan Kampung Kanggewot dan Kampung Winintit ini. Sehingga masyarakat yang ada di ujung kampung dapat dengan mudah mengakses jalan tersebut untuk melancarkan roda perekonomian masyarakat setempat.
Pada kesempatan itu juga Dandim terangkan bahwa program TMMD itu selalu ada dua yaitu program fisik dan program non fisik.
"Untuk kita disini TMMD ke-118 Kodim 1711/BVD tahun anggaran 2023 di Kampung Kanggewot Distrik Waropko ini kita mengambil pengecoran jalan sepanjang 400 meter, " ujarnya.
Kemudian program non fisik, kata Dandim disesuaikan kondisi wilayah dan kebutuhan masyarakat setempat contoh masalah pertanian, perkebunan, kesehatan, peternakan maupun keimigrasian pihaknya akan bekerjasama dengan dinas terkait untuk dilakukan penyuluhan kepada masyarakat.
"Inilah konsep-konsep yang kami lakukan agar dapat merubah mendset (cara pikir) masyarakat supaya bisa berusaha meningkatkan kesejahteraan minimal untuk dirinya sendiri, " pungkas Dandim Reza Sala'pa.
Sementara itu, salah satu aparat Kampung Kanggewot Damianus mengatakan pembangunan di daerahnya tergolong ini lambat. Menurutnya pembangunan tidak diperhatikan dengan baik, tetapi dengan adanya pengecoran jalan ini pihaknya sangat bersyukur.
"Masyarakat menginginkan pengerjaan jalan selesai dengan cepat namun kami juga sadar bahwa pemerintah tidak hanya mengurusi Kampung ini tetapi juga puluhan distrik dan ratusan Kampung lainnya, " ungkapnya.
Damianus berharap kedepan pemerintah lebih memperioritaskan pembangunan jalan dan jembatan di daerah-daerah perbatasan yang ada di Kabupaten Boven Digoel untuk mempermudah akses pembangunan infrastruktur lainnya.
Dengan adanya program TMMD yakni pengecoran jalan ia merasa sangat senang. " Ya jelas senanglah, kalau boleh terus terus dan tingkatkan nanti masyarakat pasti akan senang, "tandasnya.
Editor: Muhtar
- Musrenbang 2024 Kabupaten Mappi: Rencana Masa Depan yang Dibalut Semangat dan Harapan
- Resiko Kerja Tinggi, KSOP dan Pelindo Merauke Optimalkan Penerapan “Safety” di Lingkungan Pelabuhan
- Gubernur Papua Selatan Kunjungi Kampung Nakyas dan Salamepe, Sosialisasikan Program Strategis Nasional