Lewat Lagu Yang  Mereka Ciptakan, Kenius Kogoya: Itu Luar Biasa Dan Mahal

ketua DPD Partai Hanura Papua, Kenius Kogoya di dampingi Koordinator Lomba, Devis
ketua DPD Partai Hanura Papua, Kenius Kogoya di dampingi Koordinator Lomba, Devis

“Seluruh pikiran dan rasa mereka curahkan lewat seni itu, lewat lagu yang mereka ciptakan dan itu sesuatu yang luar biasa dan itu mahal , tidak bisa diukur dengan apapun,” ungkap Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Papua, Kenius Kogoya kepada awak media usai menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba, Minggu (12/09).


Menurut Kenius Kogoya karya seni itu tidak dapat dibatasi nilainya dengan apapun, karena itu adalah sebuah karya yang harus dihargai. 

“Walupun kita harus membatasi untuk memberikan hadiah dengan nilai, tapi saya pikir nilai itu tidak seberapa dengan hasil karya dari setiap musisi dan seniman, karena menurut saya itu hal yang sangat luar biasa,” ujarnya

Lanjut Kenius Kogoya menambahkan memang karya seni itu sama, ia juga meminta agar jika sudah jadi seniman maka fokuslah dan terus mengembangkan karya-karya seni.

“Karena pak Gubernur sudah mengatakan juga kalau Papua itu identik dengan budaya seni dan olahraga, dan itu yang menjadi harga diri orang Papua sesungguhnya dan itu harus diangkat,” kata Kenius Kogoya.

Dirinya juga mengatakan bahwa potensi anak Papua dalam bidang seni itu luar biasa tetapi kurangnya event sehingga mereka tidak memiliki panggung untuk menunjukkan hasil karya mereka.

“Jadi kalau kemudian kita membuat event-event atau momen-momen seperti ini itu baru mulai muncul anak-anak muda punya bakat kreatifitas itu mereka baru keluarkan dan hasil-hasil yang mereka ciptakan lagu-lagu, audio visual yang mereka ambil , ini luar biasa,” ucanya

Pihaknya juga akan terus melakukan event-event untuk mewadahi bakat anak-anak muda khususnya di Papua melalui berbagai momentum yang ada.

“Yang jelas bahwa , ada momentum pasti kita akan lakukan. Saya lihat bahwa potensial sekali bahwa anak-anak muda ini kemudian mencurahkan pikiran mereka lewat karya-karya seni dari pada berfikir hal yang lain,” ujar Kenius Kogoya.