Marak Unjuk Rasa Mengatasnamakan Suku Marind, LMA Malind Anim Ha Gelar Upacara Tikar Adat

Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Suku Malind Anim-Ha menggelar Ritual Tikar Adat yang dihadiri oleh Suku Marind Empat Golongan Adat, di halaman Kantor DPRD Kabupaten Merauke. Sabtu (29/8)


Dalam surat undangan dengan kop surat LMA Suku Malind Anim Ha dijelaskan bahwa tujuan digelarnya Upacara Ritual Tikar Adat ini adalah dalam rangka menyikapi situasi dan kondisi terkini di Kabupaten Merauke, yang mana telah terjadi unjuk rasa/demonstrasi dari kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Orang Marind secara keseluruhan, yang telah menimbulkan keresahan dan ketidaknyamanan dalam kehidupan di Kota Merauke.

Upacara Ritual Gelar Tikar Adat yang dilangsungkan dari Pukul 08.00 sampai dengan pukul 13.00 WIT ini di berjalan cukup menegangkan, sebab turut juga datang kelompok masa dari Aliansi Masyrakat Papua (AMP) yang beberapa waktu sempat melakukan aski unjuk rasa menolak Bakal Calon Bupati Non OAP.

Ketua LMA Suku Malind Anim Ha, Ignasius Ndiken saat di wawancarai Reporter Rmol Papua mengungkapkan bahwa pihaknya selama ini juga turut mengikuti perkembangan yang terjadi dan mengetahui jika ada aksi yang dilakukan oleh kelompok pemuda yang mengatasnamakan Suku Marind, sehingga menyikapi hal tersebut pihaknya berinisiatif untuk mengumpulkan para Tetua Adat untuk maju dan mengambil sikap guna membicarakan hal ini.

Ketua LMA Suku Malind Anim Ha saat di wawancarai Reporter Rmol Papua. Sabtu (29/8)

Dirinyapun menambahkan bahwa sikap yang di ambil oleh LMA adalah semata-mata untuk keamanan menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) khususnya di Kabupaten Merauke, sehingga Gelar Tikar Adat ini tidak berbicara tentang politik tetapi berbicara untuk kedamaian Tanah Anim Ha.

“Gelar Tikar Adat ini tidak berbicara tentang politik tetapi berbicara untuk kedamaian di Tanah Anim Ha. Jadi tadi kami sudah membacakan Pernyataan Sikap. Pernyataan Sikap yang kami buat ini agar supaya mulai tanggal 04 September 2020 sampai dengan seterusnya harus aman dan kami Tua-tua Adat yang ada ini pun sudah memikirkan tentang akan berakhirnya Dana Otsus Jilid I dan seperti apa Dana Otsus Plus nanti itu, karena mulai akhir tahun ini kita akan kerja berat.” Ucapnya

Menurutnya LMA Suku Malind Anim Ha akan terus melihat perkembangan dinamika penolakan bakal Calon Bupati Non OAP, dan pihaknya berjanji akan terus mengakomodir serta membangun kerja sama dengan para pemuda dan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa/ demonstrasi beberapa waktu kemarin, sebab baginya pada negara demokrasi menyampaikan aspirasi itu adalah hak setiap masyarakat.

“Kita di Kabupaten ini mempunyai julukkan Istana Damai, maka Istana Damai inilah yang kita mulai dari kita sendiri dan untuk siapapun agar terus damai .” Tutupnya