Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Papua Barat, M. Sanusi Rahaningmas meminta kepada Pemerintah Kota untuk perhatian kesejahteraan tenaga medis di Pemerintahan Kota Sorong .
- Cegah Penyebaran Covid-19, Dandim 1707/Merauke Himbau Masyarakat Patuhi 4M
- Luar Biasa!! Masyarakat Adat Di Kampung Wambi Hibahkan Tanahnya Untuk Bangun Puskemas Pembantu
- Kasus Covid-19 Meningkat, Walikota Jayapura Pertimbangkan Soal PSBB
Baca Juga
Berdasarkan info yang diterima, Sanusi mengatakan Tunjangan Penambahan Penghasilan (TPP) tenaga medis tidak sesuai dengan pegawai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintahan Kota Sorong
“Informasi yang saya terima, perawat atau tenaga di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sele Be Solu dan puskesmas hanya mendapatkan hubungan sekitar 900 ribu hingga 1 juta perbulan yang berbanding jauh pegawai lainnya,” ujar Sanusi Rahaningmas, Rabu, (08/4)
Politis senior Papua Barat mengatakan di tengah pendemi COVID-19 yang mewabah tenaga medis merupakan garda terdepan yang menangani pasien virus asal Wuhan tersebut. Untuk itu, tambah Sanusi Rahaningmas, kesejahteraan tenaga medis di RSUD maupun puskesmas harus di utamakan.
“Kalau tenaga medis atau perawat tidak diperhatikan. bagaimana mereka bisa berkerja dengan baik. Sementara kondisi sekarang seluruh PNS di liburkan bekerja di rumah masih-masing, Namun tenaga media dan perawat berkerja setiap saat bahkan mempertaruhkan nyawa nya sendiri. Saya harap Pemerintah Kota harus memperhatikan hal ini,” katanya
Sebelumnya sejumlah tenaga media RSUD Sele Be Solu Kota Sorong mengelar aksi demontrasi menolak pembayaran TPP yang di nilai tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Bahkan tenaga medis mengancam mogok kerja sebelum aspirasi mereka dijawab oleh Wali Kota Sorong.
- PT Bio Inti Agrindo Resmikan Klinik di Estate C dan Sukses Gelar Aksi Donor Darah
- Musyawarah IPK Indonesia Wilayah Papua, Pelayanan Psikologis Untuk Kesehatan Mental Masyarakat
- Ratusan Prajurit dan PNS Kodim 1707/Merauke di Suntik Vaksin