Apotek Shan Farma Utamakan Nilai Kemanusiaan

Mewabahnya virus corona di wuhan china baru - baru ini memberikan banyak sekali dampak dalam berbagai sektor kehidupan manusia, baik dari segi sosial, dan ekonomi.


di Indonesia sendiri jika dipandang dari segi ekonomi terjadi fenomena kenaikan harga masker secara drastis semenjak isu corona dikabarkan sudah masuk hingga ke Indonesia.

Saat ini kelangkaan masker di Kabupaten sudah mulai terasa, karena terdapat bebereapa tempat yang biasa menyediakan masker kini telah kehabisan stok masker.

Pimilik Apotek Shan Farma, Apoteker Irshan mengatakan jika di apoteknya sampai saat ini masih memiliki cukup stop masker untuk di jual ke masyarakat dengan harga normal, namun karena fenomena kelangkaan maka pihaknya memilih untuk tidak menjual masker dalam skala yang besar, hal ini dilakukan untuk menghindari penimbunan dan mempertimbangkan sisi kemanusiaan, karena masih banyak orang lain yang benar - benar membutuhkan masker untuk kesehatan.

Himabauan pada etalase apoteker Shan Farma Merauke

"Sejauh ini di tempat kami masih memiliki cukup stok masker untuk di jual kepada masyrakat, namun tetap dilakukan pembatasan dengan tidak menjual masker dalam jumlah besar, mengingat kami menjual dengan harga normal, di khawatirkan akan ada oknum yang menimbun dan menjual dengan harga mahal, padahal kan kasian masih banyak orang lain yang lebih membutuhkan masker untuk alasan kesehatan". Ucap lelaki yang baru saja terpilih mewakili Provinsi Papua sebagai Pengurus Pusat Apoteker Tanggap Bencana ini.

Selanjutnya, lelaki yang akrab disapa Irhsan juga berharap agar tidak ada oknum yang berusaha menimbun masker untuk menciptakan situasi kelangkaan dan kemudian di jual dengan harga yang tinggi, serta lebih mempertimbangkan nilai kemanusiaan daripada nilai ekonomi.

"Saya berharap agar tidak ada oknum yang berusaha menimbun masker untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, sebaiknya kita lebih mengutamakan nilai sisi kemanusiannya dari pada sisi ekonomi”. Pungkasnya.