Danlantamal X Dukung Pembangunan Wing Udara 3 Lanudal Biak

Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut X (Lantamal X), Laksma TNI Yeheskiel Katiandagho mendukung penuh pengembangan Lanudal Kelas A Biak dan pembangunan Mako Wing Udara di Biak.


Dukungan itu disampaikan langsung pada saat melakukan rapat bersama Wadan Puspenerbal, Laksama TNI Sisyani Jaffar saat membahas rencana pengembangan Lanudal Kelas A Biak dan pembangunan Mako Wing Udara 3 secara virtual di Ruang Rapat Mako Lantamal X. Senin, (11/1)

Menurutnya ini merupakan kebijakan yang sudah direncakan dan menjadi keputusan Pimpinan Pusat dalam pembangunan postur organisasi TNI Angkatan Laut khususnya yang berada di Wilayah Timur Indonesia.

“Dengan dibentuknya Wing Udara 3 di Biak akan mempermudah dan menambah kekuatan dalam pengawasan Wilayah kedaualatan NKRI, khususnya di Wilayah perairan Papua yang berbatasan langsung dengan beberapa Negara tetangga.” Ungkapnya

Dikesmpatan yang sama Wadan Puspenerbal menyampaikan bahwa pembangunan Mako Wing Udara 3 berdasarkan peraturan Kasal dan Surat Danpuspenerbal Nomor B/1053/V/2019 tanggal 27 Mei 2019 perihal survei lokasi pembentukan Wing udara 3, karena itu dibutuhkan koordinasi dalam menemukan solusi terbaik untuk memberikan perencanaan pembangunan sehingga dalam pelaksanan pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan baik sesuai harapan.

Dalam rapat tersebut dilakukan pemaparan oleh Komandan Lanudal Biak tentang master plan pembangunan Mako Wing Udara 3 dimana terdapat dua alternatif dalam penempatan lahan pembangunan Mako Wing Udara 3 yang membutuhkan luas tanah dibutuhkan lahan 405 m2.

“Alternatif pertama berada di lokasi sisi barat di dalam kompleks Lanudal Biak, dengan luas lokasi 15 m x 27 m dan morfologi tanah datar, sudah terdapat akses PLN dan PDAM integral dengan Lanudal Biak dalam kondisi baik, pada sisi depan sudah terpagar permanen serta mudah dalam pengawasan penjagaan. Sedangkan alternatif kedua berada di sisi barat komplek perumahan T 45 Lanudal Biak yang berada diluar Mako Lanudal Biak dengan kondisi tanah tidak datar, berkontur batu karang serta belum terdapat akses PLN maupun PDAM dan belum ada pagar pengaman.” Jelas Komandan Lanudal Biak