Gubernur Papua Selatan Disambut Adat di Kampung Sanggase, Tegaskan Komitmen Pembangunan dan Peran Strategis Pemuda

Kunjungan kerja Gubernur Papua Selatan, Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST., MT., ke Kampung Sanggase, Distrik Okaba, Kabupaten Merauke, berlangsung penuh makna.


Kunjungan tersebut disambut secara adat oleh masyarakat setempat dan menjadi momen bersejarah, karena untuk pertama kalinya seorang gubernur menginjakkan kaki di kampung yang berada di wilayah pesisir selatan Papua itu.

Kepala Distrik Okaba, Petrus Harison Tjoa, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kedatangan Gubernur Apolo beserta rombongan. Ia menegaskan bahwa Kampung Sanggase layak disebut sebagai pintu masuk utama ke wilayah Okaba.

“Bapak Gubernur adalah gubernur pertama yang datang ke Kampung Sanggase. Ini menjadi catatan sejarah bagi kami. Dulu orang bilang pintu masuk Okaba lewat Polobelo, tapi saya bilang pintu masuk Okaba adalah Sanggase,” ungkap Petrus.

Ia juga mengingatkan kembali bahwa masyarakat Okaba telah menyampaikan aspirasi sejak Maret–April 2024, ketika Prof. Apolo masih menjabat sebagai Penjabat Gubernur. Dua hal utama yang diminta kala itu adalah pembangunan jalan dan penyediaan bus sekolah bagi anak-anak di kampung-kampung.

“Kami bersyukur karena permintaan itu mulai dijawab. Satu unit bus sudah dikirim, walaupun belum tiba, tapi ini bukti perhatian dari pemerintah provinsi. Terima kasih Bapak Gubernur sudah mendengar suara kami,” tegasnya.

Dalam sambutannya, Gubernur Apolo menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat masyarakat dan menekankan pentingnya peran serta seluruh elemen dalam membangun Papua Selatan yang baru.

“Kita baru masuk tahun pertama dalam masa kerja di provinsi yang baru ini. Kita masih punya lima tahun ke depan untuk membangun wilayah dan masyarakat kita. Mari kita siapkan anak-anak kita agar mereka mampu bersaing dan menjadi pemimpin masa depan,” ujar Gubernur.

Ia juga menyampaikan pesan mendalam kepada generasi muda. Dalam analogi budaya yang kuat, Gubernur membandingkan para pemuda dengan anjing pemburu zaman dulu yang tajam instingnya dan menjadi pelindung kampung.

“Sekarang banyak pemuda kita yang terlalu kenyang. Anjing pemburu yang dulu jadi penjaga, sekarang diam saja walau pencuri lewat. Kita harus bangkit, jangan biarkan nilai-nilai kita hilang. Mari berdiri di atas kaki sendiri, makan dari kebun sendiri, dan minum dari sumur sendiri,” katanya dengan tegas.

Gubernur juga mengungkapkan bahwa pembangunan jalan penghubung Biang–Okaba dan Biang–Guti yang sempat terhambat karena kontraktor tidak bekerja maksimal pada tahun lalu, telah kembali dianggarkan dalam APBD 2025 dan akan dikerjakan tahun ini. Selain itu, bus sekolah untuk Kampung Sanggase sedang dalam perjalanan melalui kapal LCT.

“Persoalan yang dihadapi masyarakat di Okaba adalah persoalan yang juga dihadapi distrik lain. Kita akan hadapi bersama. Pemerintah provinsi akan bekerja sama dengan para bupati dan kepala OPD di kabupaten. Kita akan bergandengan tangan untuk membangun negeri ini,” tegasnya.

Kegiatan kunjungan ini ditutup dengan harapan besar dari Gubernur agar seluruh masyarakat, khususnya anak-anak muda, dapat menjadi agen perubahan dan pelopor pembangunan di tanah mereka sendiri.