Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Merauke gelar sosialisasi terkait pedoman teknis pendaftaran pemantau pemilu, lembaga survei atau jajak pendapat dan perhitungan cepat pemilihan kepala daerah Tahun 2020, Selasa (18/8).
- Terpilih Aklamasi Dalam Musorprov, Kenius Kogoya Ketum KONI Papua
- Deklarasi Ikatan Alumni Ansor untuk Kepentingan Politik Praktis, PW GP Ansor Papua Menolak dan Mengecam
- Tokoh Agama Suku Dani Dukung DOB Papua, Ini Himbauan Pdt. Nekies Kogoya Jelang 14 Juli
Baca Juga
Bertempat di Hotel Halogen, kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah Perguruan Tinggi, Ormas dan OKP yang berada di Kabupaten Merauke.
Menurut Komisioner KPU Kabupaten Merauke, Syahmuhar Zein, kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 8 Tahun 2017.
Dalam PKPU tersebut, lanjut Syahmuhar, dijelaskan terkait petunjuk pembentukan lembaga survei, lembaga perhitungan cepat dan lembaga pemantau.
Sehingga, pihaknya mengundang 15 Perguruan tinggi maupun Ormas dan OKP yang dinilai mempunyai kompetensi untuk terlibat.
Selain itu, dirinya menuturkan bahwa Lembaga yang akan terbentuk nantinya baik di bagian survei, pemantau dan perhitungan cepat, akan dilakukan pengawasan oleh dewan etik.
"Untuk kerja mereka akan diawasi oleh dewan etik yang akan dibentuk oleh KPU, jadi KPU hanya sebatas koordinasi," tuturnya kepada wartawan, Selasa (18/8).
Sementara persoalan pendanaan lembaga tersebut, Komisioner KPU Merauke Devisi Sosialisasi ini menerangkan, tidak dibiayai oleh KPU.
Hal itu berdasarkan PKPU Nomor 8 Tahun 2020 dan lembaga tersebut sifatnya independen dan mandiri.
Ia juga menyampaikan, setiap Perguruan Tinggi maupun Ormas dan OKP bisa langsung mendaftar.
Namun, kata dia, disertai kelengkapan yang diminta sampai dengan batas penutupan pendaftaran tanggal 2 Desember 2020 nantinya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Merauke.
- Kasus Suap Pengesahan RAPBD Jambi Tahun 2017, KPK Panggil Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Haryanto
- Halal Bihalal JMSI akan Bongkar Konstelasi Politik Terkini
- "Kita Tidak Akan Mundur Karena Peluru, Demi Bengkulu dan Indonesia Raya"