Hari itu, Lapangan Sepak Bola Krida di Kota Kepi dipenuhi dengan lautan manusia. Ribuan warga Mappi datang dari berbagai penjuru untuk menyaksikan dua legenda sepak bola nasional, Boaz Solossa dan Ricardo Salampessy, yang hadir di tengah mereka.
- Tim Sepakbola Usia Dini Yonif Raider 755/Yalet Kostrad Juarai Turnamen Danlanud Cup U-12
- Bersaing Ketat, 3 Petenis Putra Terpilih Perkuat Skuat Indonesia di SEA Games 2022
- Seperti Messi, Ronaldo pun Gagal Tersenyum di Liga Champions
Baca Juga
Namun, selain sepak bola, ada misi lain yang membuat hari itu begitu istimewa: pembagian 10 juta bendera merah putih dalam rangka menyambut HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Bendera-bendera merah putih berkibar di tangan warga, menciptakan pemandangan yang penuh warna. Anak-anak sekolah, dengan senyum penuh semangat, menerima bendera dari tangan Boaz dan Ricardo. "Terima kasih, Kaka Boaz!" teriak seorang anak dengan gembira, sambil melambai-lambaikan bendera yang baru diterimanya.
Di atas panggung, Penjabat Bupati Mappi, Michael R. Gomar, tampak bangga melihat antusiasme masyarakat. "Kita memulai gerakan ini di Kota Kepi, dan kita akan melanjutkannya ke distrik dan kampung-kampung," ujar Gomar dengan tegas. Ia menargetkan pembagian 5.000 bendera pada tahun ini, yang diharapkan bisa membangkitkan rasa patriotisme di setiap sudut Kabupaten Mappi.
Boaz dan Ricardo, yang biasanya dikenal karena aksi mereka di lapangan sepak bola, hari itu menjadi pahlawan nasionalisme, membawa semangat merah putih ke seluruh penjuru lapangan. Di bawah sinar matahari yang terik, mereka berjalan di antara kerumunan, membagikan bendera dengan senyum hangat dan sapaan ramah.
- Atlit Papua Selatan Raih 2 Perak dan Perunggu Pada PON XXI Tahun 2024 Aceh-Sumut
- Ketua KONI Papua Ungkap Kesiapan PON XXI, Usai Tinjau Lokasi PON di Aceh
- Seleksi PFA, Rully Nere: Banyak Atlet Berbakat di Boven Digoel