Ada Ibu Rela Tukar Bayi Dengan Makanan, Sekjen PBB Ajak Dunia Segerakan Bantuan Pulihkan Ekonomi Afghanistan

ilustrasi/Net
ilustrasi/Net

Kemiskinan akibat multi krisis di Afghanistan terus menjadi perhatian Sekjen PBB Antonio Guterres. Kali ini ia menyoroti bagaimana seorang ibu di negara itu bahkan rela menjual bayinya demi menyambung hidup.


Dalam pernyatannya di markas besar PBB, Guterres mendesak dunia internasional segera memberikan suntikan cepat bantuan ke Afghanistan.

"Keputusasaan dan ekstremisme akan tumbuh. Kita perlu bertindak sekarang untuk mencegah keruntuhan ekonomi dan sosial dan menemukan cara untuk mencegah penderitaan lebih lanjut bagi jutaan warga Afghanistan," kata Guterres, seperti dikutip dari AFP, Jumat (14/1).

Guterres mengatakan fasilitas kesehatan penuh sesak dengan anak-anak yang kekurangan gizi, orang-orang membakar harta benda mereka untuk menghangatkan diri dan mata pencaharian telah hilang.

"Lebih dari separuh penduduk Afghanistan sekarang bergantung pada bantuan penyelamatan jiwa," katanya, seraya mencatat bahwa tanpa upaya yang lebih terpadu dari masyarakat internasional, warga Afghanistan dapat menghadapi kemiskinan akut.Dikutip dari Kantor Berita RMOL. Jumat (14/1).

Guterres mengatakan tahun ini PBB membutuhkan lebih dari 5 miliar dolar AS untuk meningkatkan dukungan pangan dan pertanian yang menyelamatkan jiwa, layanan kesehatan, pengobatan untuk malnutrisi, tempat penampungan darurat, air dan sanitasi, perlindungan dan pendidikan darurat.

"Ini semua adalah investasi penting untuk membantu warga Afghanistan membantu diri mereka sendiri dalam membangun kembali

kehidupan mereka dan membangun masa depan bagi anak-anak mereka," katanya.

Guterres juga mengatakan Bank Dunia mengelola dana perwalian rekonstruksi untuk Afghanistan dan bulan lalu, ia mentransfer 280 juta dolar AS dari dana itu untuk operasi UNICEF dan Program Pangan Dunia di negara tersebut.

"Saya berharap sumber daya yang tersisa - lebih dari 1,2 miliar dolar AS - akan tersedia untuk membantu rakyat Afghanistan bertahan hidup di musim dingin," tambahnya.

Penderitaan Afghanistan adalah salah satu krisis kemanusiaan yang paling cepat berkembang di dunia, menurut badan-badan bantuan PBB.