BUMK Mandiri dan Berkelanjutan Untuk Penguatan Perekonomian Kampung di Kabupaten Merauke : Potensi, Peluang, dan Tantangan

Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, telah memberikan harapan baru, tidak hanya bagi pemerintahan kampung tapi juga masyarakatnya. Salah satu tujuan disahkannya UU tentang Desa ini adalah kampung menjadi lebih mandiri, baik dalam penyelenggaraan pemerintahan kampung maupun dalam pengelolaan keuangan dan potensi kampung. Masyarakat dan kelembagaannya juga diakui sebagai elemen penting dalam penentuan masa depan kampungnya masing-masing.  


Melalui UU Desa No. 6 tahun 2014 dengan kebijakan otonomi desa ini diharapkan  setiap kampung memiliki Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) yang mengolah potensi kampung masing-masing baik di sektor pertanian, peternakan, sumber air, alam, kebudayaan, lembaga keuangan mikro mampu menjadi penopang pendapatan kampung untuk pembangunan  kampung keberlanjutan. BUMK adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh kampung melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan kampung yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat kampung.

Dalam kaitannya dengan peningkatan pemahaman masyarakat kampung terhadap potensi, peluang, dan tantangan BUMK, dosen Universitas Musamus melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Kampung Kweel dengan topik Pendampingan Pembentukan dan Pengelolaan BUMDES (disebut juga BUMK) Sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan  Asli Masyarakat Kampung Kweel. Kegiatan ini telah berlangsung sejak bulan September – Desember 2022.  Tim Pengabdian kepada Masyarakat yang diketuai oleh Bapak Okto irianto, SE, M.Si, Ak, yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Musamus ini, menyatakan bahwa Kampung Kweel mempunyai potensi sumber daya alam yang besar untuk dikemas dalam BUMK yang mandiri dan berkelanjutan. Antusiasme masyarakatnya dalam merespon kegiatan ini juga menjadi poin penting dalam kesuksesan kegiatan. 

Sebagai salah satu kegiatan pendukung dalam Pengabdian kepada Masyarakat ini, dilakukan sinergitas dengan tim dari P3MD (Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung). P3MD adalah salah satu unit di DPMK Kabupaten Merauke. Kegiatan tersebut adalah FGD (Focus Group Discussion) yang bertujuan untuk saling bertukar informasi dan berdiskusi tentang potensi, peluang, dan tantangan yang ditemukan di lapangan. Kegiatan FGD dengan tema BUMK untuk Kebangkitan Ekonomi Kampung dilakukan pada tanggal 3 Desember 2022 di Hotel Care Inn, yang beralamat di Jalan Kampung Timur, Merauke. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bapak Ir. Izak H Wayangkauw, ST, MT selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Musamus, Ir. Susanto, S.Kom, MT selaku perwakilan dari Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LPPPM) Universitas Musamus, tim dari P3MD, serta para dosen dan mahasiswa Universitas Musamus. 

Dalam sambutannya Bapak Ir. Izak H Wayangkauw, ST, MT menyatakan bahwa kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh Bapak Okto Irianto, SE, M.Si, Ak dan tim merupakan satu dari banyaknya kegiatan yang dibiayai oleh DIPA Universitas Musamus melalui LPPM sebagai bentuk pengamalan tri darma perguruan tinggi. Universitas Musamus mendorong dan mendukung para dosen dan mahasiswa untuk mengambil peran sebagai agen perubahan sesuai dengan kapasitas dan spesilisasi keilmuannya masing-masing. “Adanya sinergi dengan pemerintah daerah dan aparat kampung dengan sivitas akademika dalam kegiatan ini patut diberi apresiasi dan dukungan agar kolaborasi ini tidak berhenti di ruangan ini saja tetapi dapat berlanjut dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya” demikian ditambahkan oleh Ir. Izak H Wayangkauw, ST, MT.

Sambutan berikutnya dibawakan oleh Bapak Okto Irianto, SE. M.Si, Ak sekaligus membuka kegiatan. Dalam sambutannya Bapak okto Irianto, SE, M.Si, Ak menyatakan bahwa selain potensi dan peluang Kampung Kweel yang digali melalui kegiatan penelitian, terdapat juga tantangan yang dihadapi oleh tim dalam pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini. “Kemampuan kami sebagai akademisi justru teruji saat menghadapi kendala-kendala di lapangan. Kami dituntut untuk memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi di lapangan.”

Dalam kegiatan FGD ini materi dibawakan oleh 4 orang Narasumber, yaitu Bapak Sumaldin Badillah,ST, Ibu Yosefina Regina Suwae, S.Sos (keduanya berasal dari unit P3MD), Bapak Adi Maulana Rachman, SE. M.Si, dan Bapak Parman, S.HI, MA (keduanya berasal dari Universitas Musamus). Materi dibawakan dengan ringan namun tetap berbobot. Suasana saat diskusi juga berlangsung harmonis dan penuh keakraban. Secara umum kegiatan berlangsung baik dan terjadi pertukaran informasi dan pengayaan pengetahuan diantara pemateri dan peserta FGD.  Kesimpulannya, kedua belah pihak bersepakat bahwa dibutuhkan sinergi yang baik dan berkelanjutan antara Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, dan masyarakat untuk mewujudkan kemandirian ekonomi kampung melalui BUMK.