Bupati Hengki Tanggapi Isu Pembatalan Pengangkatan Honorer K2 di Lingkungan Pemkab Boven Digoel

Bupati Boven Digoel Hengki Yaluwo, S.Sos menanggapi isu yang tengah merebak di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat melalui media sosial terkait penandatangan surat pembatalan pengangkatan Honorer Katergori 2 (K2), Minggu (19/6).


Saat dikominfirmasi Reporter RMOL Papua disela-sela kegiatan keagamaan di distrik Waropko, Bupati Hengki Yaluwo mengatakan bahwa isu tersebut adalah tidak benar atau hoaks. 

Hengki juga menyampaikan, merujuk pada apa yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Almarhum Klementinal di Kementrian pada saat itu Bahwa K2 ini khusus untuk orang Papua. Sehingga Menpan RB mengeluarkan intruksi untuk Honorer yang diangkat ini harus mengutamakan anak-anak Papua.

Ia menegaskan bahwa, usulan pengangkatan tenaga honorer K2 dari kuota yang tersedia ini, harus mengakomodir 80 persen untuk Orang Asli Papua (OAP). Adapun 20℅ dari kuota yang tersedia yakni dari umum, mereka harus memenuhi masa kerja sesuai ketentuan serta lahir besar di Boven Digoel. 

Hengki mengakui bahwa memang nama-nama yang diusulkan sempat Ia koreksi, lantaran OAP tidak mencapai 70%.

"Sehingga kemarin saya lihat didalam rekrutmen pengangkatan Honorer itu generasi Papua tidak sampai 70%, jadi saya minta untuk segera Menpan RB revisi kembali, generasi Papua harus mencapai 80% dan 20% untuk teman-teman kami yang lahir besar di Boven Digoel, " terangnya. 

Bupati mengungkapkan sudah menyerahkan berkas K2 ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), tetapi sampai hari ini belum ada informasi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) kepada pemerintah daerah Boven Digoel. "Setalah ada surat dari Menpan RB dan BKN baru kami akan umumkan, " imbuhnya.  

"Jadi klu ada informasi hoaks yang dikeluarkan oleh kelompok-kelompok tertentu itu hanya kepentingan kelompok tertentu saja, kami tetap mengedepankan kepentingan umum, "pungkas Bupati Hengki.