Dari Janji Seorang Pastor, Hingga Bantuan Nyata TSE Group untuk Sebastianus Upjandit

BOVEN DIGOEL – “Ini semua adalah kehendak Tuhan. Bapak dan Mama jangan takut, jangan jengkel. Jaga Sebastianus sampai umur sekolah, akan ada orang yang membantu.” Ucapan itu masih diingat betul oleh Yakobus Upjandit, warga Distrik Subur, Kabupaten Boven Digoel.


Kata-kata itu diucapkan seorang pastor saat melihat anak Yakobus, Sebastianus, yang terlahir dengan kondisi bibir sumbing.

Sebastianus lahir 14 tahun silam. Sejak kecil, ia mengalami kesulitan berbicara dan menelan. Memasuki usia remaja, kondisinya bahkan sempat mengurangi rasa percaya dirinya. Namun, di tengah keterbatasan ekonomi, Yakobus tetap menunjukkan kasih sayang dan keteguhan hati untuk merawat putranya. “Mungkin ini adalah ujian dari Tuhan. Jadi kita tidak ada rasa ragu, jengkel. Kita jaga saja,” tuturnya.

Pertolongan itu akhirnya datang. Saat Tunas Sawa Erma (TSE) Group melaksanakan program Corporate Social Contribution (CSC) di SMP Negeri 1 Terek Subur, mereka bertemu Sebastianus. Melihat kondisinya, TSE Group langsung turun tangan membantu.

Perusahaan memfasilitasi seluruh kebutuhan pengobatan Sebastianus, termasuk transportasi dan akomodasi. Pemeriksaan dilakukan di RSAL Merauke, hingga akhirnya Sebastianus menjalani operasi bibir sumbing selama tiga jam. Operasi berjalan lancar, dilanjutkan dengan perawatan intensif selama lima hari. Setelah dinyatakan pulih, ia diperbolehkan kembali ke kampung untuk kontrol lanjutan di Klinik Asiki.

“Saya berterima kasih pada perusahaan dan Tuhan atas semua bantuan yang diberikan, termasuk bantuan uang, bahan makanan, dan obat,” ujar Yakobus dengan haru.

Bagi TSE Group, ini bukan sekadar bantuan medis, tetapi bagian dari komitmen perusahaan dalam membangun relasi sosial dan mendorong perubahan positif di wilayah operasionalnya. Bantuan ini tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga membuka masa depan baru bagi Sebastianus.