Ganjar Menari Bersama Ribuan Masyarakat Meski Terik Panas di Sorong

Capres Ganjar Pranowo menari bersama simpatisan dan masyrakat adat Imeko di Kompleks Kokoda, kilo meter 8, Kelurahan Klasabi, Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Capres Ganjar Pranowo menari bersama simpatisan dan masyrakat adat Imeko di Kompleks Kokoda, kilo meter 8, Kelurahan Klasabi, Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Momen menarik terjadi ketika calon presiden Ganjar Pranowo menari bersama ribuan masyarakat Sorong, Papua Barat Daya.


Momen itu terjadi ketika Ganjar disambut tarian dan nyanyian khas Papua ketika berkunjung dan menyerap aspirasi masyarakat di daerah Inanwatan, Matemani, Kais, dan Kokoda (Imekko), Kota Sorong, Papua Barat Daya, Senin (20/11/2023).

Awalnya kedatangan mantan gubernur Jawa Tengah dua periode ini disambut antusias ribuan masyarakat di kompleks Kokoda, Kota Sorong. Kedatangan Ganjar disambut langsung secara adat dengan penyematan kain merah hingga penginjakkan kaki ke piring sebagai simbol penghormatan terhadap tamu spesial yang datang.

Setelah penyambutan secara adat, mantan anggota DPR ini kemudian bersama dengan warga berjalan kaki mulai gerbang masuk kelurahan hingga ke pertengahan kelurahan. Meskipun cuaca di Sorong begitu panas terik matahari, akan tetapi hal itu tidak menyulutkan semangat masyakat untuk menemani Ganjar berjalan kaki menyapa warga.

Tak hanya itu, iring-iringan musik dan nyanyian khas Papua mengiringi langkah Ganjar. Ganjar pun ikut menari khas Papua bersama masyarakat. Ganjar juga turut memainkan sedikit alat musik yang dibawakan anak-anak muda Papua.

" Yu menari bersama," ucap Ganjar.

" Ayok Pak," jawab masyarakat.

Mereka pun nampak senang dengan Ganjar menari bersama. Ganjar pun tak henti-hentinya menerbarkan senyum kebahagian. Ganjar mengaku tidak menyangka sambutan kedatangannya luar biasa.

" Kami terima kasih, kami datang sekedar silaturahmi, sambutann meriah sekali, luar biasa," kata Ganjar.

Ganjar mengaku mendapatkan berbagai aspirasi, mulai dari hunian tidak layak huni, pendidikan, lapangan pekerjaan hingga otonomi khusus untuk Papua.

" Insyaallah akan kita bantu untuk membantu merumuskan dan yang tadi disampaikan. Iya ini butuh perhatian untuk diselesaikan," kata Ganjar.

Tak hanya itu, Ganjar juga menjawab lansung pernyataan seorang pemuda bernama Rudi, yang mengaku tidak bisa menyambut Ganjar dengan menyediakan dengan tenda, sehingga Ganjar kepanasan.

" Bung Rudi, kami datang ke sini tidak perlu tenda, kami butuh teman-teman yang bisa menyampaikan hal apapun. Kita berpanas-panas bersama, kita berhujan bersama, itulah kami," pungkas Ganjar.