Nasib Naas pada insiden kecelakaan tunggal dialami Roebyn Weohau (80) warga Apo Gunung Distrik Jayapura Utara, meninggal dunia setelah sempat di rawat di Rumah Sakit Provita. Sabtu (6/2) sore.
- Viral Termakan Api Cemburu, ND Nekat Menghabisi Pacarnya Menggunakan Sebilah Pisau
- Lagi. Pantai Holtekamp Memakan Korban, 4 Anak Tenggelam, 3 Selamat 1 Dalam Pencarian
- Teror Pelemparan Bom Molotov di Kantor Redaksi Jubi Jayapura, 2 Unit Mobil Terbakar
Baca Juga
Kadian laka tunggal tersebut terjdi di Jalan Tugu Apo Gunung Distrik Jayapura Utara sekitar pukul 17.00 wit. Dimana mobil Suzuki PA 1407 AI yang dikendarai oleh Roebyn Weohau dari arah rumah komplek Apo Tugu menuju ke Gereja GKI Imanuel Apo Gunung.
Sesampainya di TKP, turunan jalan menuju gereja dengan kecepatan yang cukup tinggi sehingga pengemudi hilang kendali dan menabrak tembok gereja, akibat kejadian itu korban mengalami luka yang serius dan dilarikan ke RS Provita untuk mendapatkan perawatan medis.
Setelah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit namun nyawa korban tak tertolong akibat luka yang dialami.
Kasat Lantas Polresta Jayapura Kota AKP Viky Pandu Widhapermana ketika dikonfirmasi pagi tadi (7/2) membenarkan kejadian laka lantas yang mengakibatkan pengemudi mobil suzuki meninggal dunia.
"Akibat kecelakaan itu, korban mengalami luka serius, dimana korban alami patah kaki sebalah kiri, patah dibagian lutut, patah tulang rusuk dan luka patah dibagian bahu, " Ujarnya.
"Kasus laka tunggal ini dalam penanganan unit laka lantas Polresta Jayapura Kota dan telah meminta beberapa keterangan saksi, "ucap Kasat Lantas.
Mantan Kasat Lantas menambahkan, dari hasil olah TKP dapat disimpulkan bahwa kecelakaan itu terjadi karena kurang hati-hatinya pengendara mobil suzuki, dimana saat jalan turunan kecepatan mobil cukup kencang sehingga mobil tersebut hilang kendali dan mengalami laka tunggal.
- Pesawat Trigana Bawa Istri Pj Gubernur Papua Tergelincir di Serui
- Dua Pemuda Terseret Ombak di Pantai Base-G, Satu Belum Ditemukan"
- Rini Anjarwati Kusuma Putri, Puteri Indonesia 2024 yang Berdedikasi untuk Tanah Kelahirannya