Karantina Pertanian Merauke melakukan pemusnahan terhadap dua ekor ayam dan empat batang bibit jeruk yang berasal dari luar wilayah Papua yang didapatkan dari hasil pengawasan pejabat Karantina Pertanian Merauke di Bandara Mopah dan Pelabuhan Laut Merauke. Sabtu, (19/3).
- Luar Biasa!! Masyarakat Adat Di Kampung Wambi Hibahkan Tanahnya Untuk Bangun Puskemas Pembantu
- Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran, Menkes: Karena Wapres Sudah Tiga Kali Divaksin
- Koramil Waropko Bersinergi dengan Puskesmas Ninati, Satgas Yonif 410, Polsek Waropko, PT Nindya Karya Gelar Pengobatan Massal dan Pembagian Sembako
Baca Juga
Abdul Rasyid selaku Koordinator Fungsi Karantina Tumbuhan mengatakan bahwa sesuai dengan Instruksi Gubernur No. 2 Tahun 2000 melarang peredaran benih tanaman jeruk di wilayah Propinsi Irian Jaya.
"Dalam rangka pengendalian penyebaran penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD). Tanaman jeruk dilarang masuk ke wilayah Papua jika tidak disertai degan sertifikat Balai Sertifkasi Benih yang menyatakan sehat dari penyakit CPVD." Ungkapnya
Dikesempatan yang sama drh. Yayan Taufiq menambahkan bahwa penyakit Avian Influenza dapat terbawa oleh unggas dewasa asal luar wilayah Papua yang berpotensi memberikan kerugian sangat besar bagi peternakan.
"Hal ini sesuai Keputusan Gubernur Papua No. 158/2004 tentang Pemasukan Unggas dan Produknya ke Papua." Katanya
Disaksikan oleh pejabat instansi terkait, pemusnahan bibit jeruk dan ayam dilakukan di insinerator Karantina Pertanian Merauke dengan menerapkan prinsip kesejahteraan hewan.
Kepala Karantina Pertanian Merauke, Sudirman menekankan bahwa penyakit HPHK dan OPTK dapat tersebar dengan waktu yang sangat cepat.
"Oleh karena itu kita tegas, harus zero tolerance. Mau sedikit apapun media pembawa dapat memberikan kerugian." Demikian Sudirman.
- Disuntik Jarum Cleopatra, Tewas di Hotel Tamansari
- Jeffri Nirahua Mendorong Pengelolaan Transparan Dana Desa di Boven Digoel
- Cegah Covid, Koramil/GT/BVD Dampingi Pelaksanaan Swab PCR Oleh Klinik Korindo Abadi