Kisah Pelaut di Merauke Yang Selamat Dengan Usai Berenang Mengarungi Lautan Karena Terjatuh dari Kapal 

Nasib naas dialami seorang pria paruh baya bernama Nuskin bekerja sebagai Nakhoda KM Nur Amanah saat bekerja di Palka Kapal yang dinahkodainya. Bagaimana tidak Nuskin secara tidak sengaja terjatuh ke laut bebas dan terhempas oleh ombak hingga menjauh dari kapal yang dinahkodainya sendiri tepat pada pukul 00.00 WIT. Rabu (07/9) malam.


Ketidak beradaan Nuskin di atas kapal tersebut baru disadari oleh rekan-rekan lainnya pada pagi, rabu (08/9) pada pukul 08.00 WIT, dan hanya menemukan Handphone serta serta peralatan pribadinya yang masih tertinggal di atas kapal.

Salah seorang Anak Buah Kapal (ABK) KM Nur Amanah bernama Andi menceritakan bahwa kapal bertonase 80GT itu hendar berlayar ke Distrik Waan, namun karena cuaca buruh sehingga kapal terpaksa harus berlabuh di sekitar Pal Putih sambil menunggu cuaca membaik, dan ketika sedang berlabuh itulah Nahkoda kapal Bernama Nuskin itu terjatuh ke laut.

"Sebenarnya kapal mau menuju ke Distrik Waan, tapi karena cuaca buruk, kapal kembali berlabuh di sekitar Pal Putih sambil menunggu cuaca membaik, kemungkinan Nahkoda jatuh ke Laut." Ujar Andi ketika membuat Laporan di Kantor Basarnas Merauke.

Sehingga atas laporan tersebut sebanyak 6 orang personil dari Basarnas Merauke diberangkatkan menggunakan Rigid Inflatable Boat 01 ke lokasi kejadian yang berada di koordinat 08˚28'20.23"S - 140˚21'07.37"T atau sejarak 8,5 dari Daratan.

Namun hal tidak terduga jadi, rupaya dewi keberuntungan masih memihak kepada Nuskin setelah terjatuh rupanya Nuskim berjuang keras untuk berenang selama berjam-berjam di laut melawan kencangnya arus laut malam itu, dan beruntung dirinya berhasil meraih tiang lampu suar yang berada diluar Muara.

"Waktu saya jatuh dari kalap tadi malam, susah berenang karena arus sangat kencang, jadi saya ikut saja arus membawa saya keluar dari muara, untungnya saya bisa meraih lampu suar di luar muara suana." Ujar Nuskim.

Usai berenang dan bertahan semalaman dengan menggantungkan nasib hidupnya di tiang lampu suar akhirnya ketika air pasar Nuskim kemudian memberanikan diri untuk melepaskan diri dari tiang lampu suar dan berenang mengikuti arus air pasang, dan akhirnya ia terdampar di pantai lampu satu Merauke.

"Saya merangkak di lumpur-lumpur waktu hampir sampai di darat, dan akhirnya berhasil tiba di rumah pada jam 1 siang." Kenangnya.

Dan setelah mendapatkan kepastian jika Nuskin yang dicari telah berhasil selamat akhirnya tim SAR yang sedang mencari Nuskin di lautan diperintahkan untuk kembali ke dermaga dan dan pencarian terhadap Nahkoda Kapal bernama Nuskin dinyatakan berakhir.

Menyikapi Kejadian tersebut kepala kantor pencarian dan pertolongan Supriyanti Ridwan mengingatkan kepada para pelaut agar selalu memperhatikan faktor keselamatan saat berkegiatan di atas kapal dan selalu menyediakan alat keselamatan baik itu pelampung ataupun alat pengapung lainya.