Melalui Taman Belajar, Dosen Unmus Gelar Program Smart and Health Children di Daerah 3T

Tim Dosen Universitas Musamus Merauke (UNMUS) menggelar pengabdian masyarakat berupa ‘Penerapan Program Smart and Health Children di Daerah 3T Melalui Taman Belajar Bertemakan Sanitasi dan Literasi Berbasis HOTS’ yang dilaksanakan di SD Negeri Senayu.


Program ini diketuai oleh Rezky Uspayanti, S.Pd., M.Pd., dengan anggota Sri Ananda Pertiwi, S.Pd., M.Pd., dan Ade Yuni Sahruni, S.Pd., M.Pd., sebagai bagian dari hibah DRTPM Kemendikbudristek 2024 skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat, 3 mahasiswa juga turut serta dalam kegiatan ini, yang diakui sebagai rekognisi setara dengan 6 SKS.

Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa mendapatkan kesempatan mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya.

Program ini merupakan salah satu upaya untuk mendorong peningkatan kualitas di bidang pendidikan Kawasan 3T yaitu literasi berbasis HOTS dan kesadaran sanitasi.

Literasi dan pola hidup sehat adalah dua hal yang menjadi perhatian besar di hampir keseluruhan wilayah Papua. Berbagai program telah diluncurkan oleh berbagai pihak untuk meningkatkan literasi dan kesadaran sanitasi kepada anak-anak di Papua, khususnya Papua Selatan, kegiatan ini mulai dari akar rumputnya yaitu pelajar sekolah dasar di Kawasan 3T dengan pendekatan habituasi.

Proram ini mendapatkan respons positif dari pihak sekolah dan guru. Agustina Buntari, S.Pd., selaku Kepala SDN Senayu, mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, menyampaikan bahwa banyak hal positif yang dirasakan oleh pihak sekolah dengan terlaksananya kegiatan ini.

“Program ini membantu pembelajaran guru-guru kami lebih bervariasi dalam mengimplementasikan metode pengajaran berbasis HOTs, ditambah terintegrasi pemahaman sanitasi, pembelajaran kami saat ini dapat kami dilakukan indoor dan out door serta lebih meningkatkan antusiasme siswa belajar, habituasi harian siswa di taman belajar sangat membantu pemahaman siswa kami akan pentingnya sanitasi dan intensitas habituasi literasi baca siswa", ucap Agustina Buntari. (5/12)

Kegiatan ini diawali dengan persiapan, dilanjutkan dengan maksimalisasi fasilitas sekolah, pelatihan guru, implementasi kurikulum, dan kegiatan evaluasi.

Hasil implementasi kegiatan ini menunjukkan kesadaran anak-anak tentang sanitasi meningkat, selain itu pembelajaran siswa lebih hidup dengan metode pembelajaran yang lebih beragam oleh guru dan pemanfaatan taman belajar di alam terbuka. Program ini diharapkan dapat dilakukan dengan skala yang lebih massif untuk dampak yang lebih signifikan.