Papua Muda Inspritarif Inisiasi Tanam Jagung di Lembah Kebar

Papua Muda Inspriratif (PMI)mampu hadirkan hamparan hijau daun jagung di Lembah Kebar, Distrik Kebar Timur, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat/Ist
Papua Muda Inspriratif (PMI)mampu hadirkan hamparan hijau daun jagung di Lembah Kebar, Distrik Kebar Timur, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat/Ist

Anak muda yang tergabung dalam Papua Muda Inspriratif (PMI)mampu hadirkan hamparan hijau daun jagung di Lembah Kebar, Distrik Kebar Timur, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat.


Lahan di Distrik Kebar Timur itu dulunya lahan mati. Namun kini, lahan itu telah ditanami jagung sebanyak 44 hektar.

Ketua Bidang Pertanian PMI Kabupaten Tambrauw, Daud Amnan dalam tinjauannya pada lahan tersebut menuturkan, penanaman jagung itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua, khususnya di Kebar.

"Kami akan mengelola tanah yang diberikan oleh kepala suku. Kami siap untuk membackup, untuk mensejahterakan masyarakat yang berada di wilayah Distri Kebar Timur," kata Daud dalam keterangannya, Sabtu (20/8).

Ada sekitar 200 hektar lahan kosong milik warga yang dipercayakan kepada PMI untuk dikelola dengan baik. PMI yang merupakaan binaan Badan Intelijen Negara (BIN), menggandeng perusahaan PT Nuansa Lestari Sejahtera untuk mendukung penanaman jagung itu.

Dalam perencanaannya, 200 hektar lahan itu, 30 persennya akan dibuatkan sarana prasana penunjang penanaman jagung, seperti pembuatan embung dan saluran irigasi. Sedangkan, sisanya sekitar 120 hektar, diperuntukkan untuk ditanami jagung.

Untuk tahap awal, penanaman jagung dilakukan dilahan sekitar 44 hektar, yang dimulai pada 1 Juli 2022. Dengan harapan, pada Oktober 2022 mendatang, telah terjadi masa panen. Masa panen itu diharapkan bisa disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Daud menegaskan, penanaman jagung secara langsung dapat mengurangi pengangguran yang ada di wilayah Distrik Kebar Timur. Serta menambah penghasilan warga dan sebagai implementasi Instruksi Presiden 9/2020 tentang Percepatan Kesejahteraan di Papua dan Papua Barat.

Sebab, lanjutnya, perusahaan akan mempekerjakan warga dalam pengolahan lahan jagung. Di mana warga yang bekerja akan diberikan gaji. Sementara hasil panen jagung akan diberikan dengan sistem bagi hasil dengan pemilik lahan.

"Membuat masyarakat ini sejahtera, yang mungkin dulu kita tidak bisa untuk mendapat uang dan lain-lain, sekarang pasti kita kerja disini dan ada uang disitu, kita bisa beli," pungkasnya.

Turut hadir dalam kunjungan ke lahan jagung itu Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, I Gde Made Kartikajaya, didampingi Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura dan Perkebunan Papua Barat, Yacob S. Fonataba, Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tambrauw, Nurmala Marpaung.