Redaksi Pesan Abah Zein Ismail, Guru Senior Merauke: Pendidikan Harus Melahirkan Karakter, Bukan Sekadar Nilai

Abah Muhammad Zein Ismail, S.Pd.I.
Abah Muhammad Zein Ismail, S.Pd.I.

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025, kami menyambangi kediaman Abah Muhammad Zein Ismail, S.Pd.I., seorang guru senior dan sesepuh pendidikan di Kabupaten Merauke.


Di usianya yang ke-74 tahun, Abah Zein tetap aktif membina umat sebagai Imam Tua di Masjid Babussalam, dan terus menjadi rujukan moral bagi para pendidik di tanah Papua Selatan.

Abah Zein menegaskan bahwa ukuran keberhasilan pendidikan tidak terletak pada tingginya angka-angka dalam rapor, tetapi pada pembentukan karakter murid. Kejujuran, tanggung jawab, kesantunan, dan kemampuan membawa diri adalah fondasi utama yang harus melekat dalam diri setiap siswa.

Lebih jauh, beliau mengingatkan bahwa guru bukan hanya pengajar, tetapi panutan. “Apa yang kita pikirkan, kita rasakan, kita ucapkan, dan kita lakukan harus satu,” ungkapnya. Dengan prinsip itu, guru harus jujur pada diri sendiri dan berkomitmen untuk menanamkan nilai-nilai luhur melalui setiap proses pembelajaran.

Abah Zein juga menyampaikan bahwa profesi guru adalah panggilan jiwa yang tidak boleh dilandasi semata-mata oleh pamrih. Meski demikian, negara kini telah mengambil tanggung jawab membiayai pendidikan sebagai bentuk pelaksanaan amanat konstitusi, sehingga perhatian terhadap kesejahteraan guru merupakan hal yang wajar.

Tidak kalah penting, pendidikan tidak hanya berlangsung di sekolah. “Rumah adalah madrasah pertama, dan orang tua adalah guru yang pertama dan utama,” tegasnya. Karena itu, sinergi antara peran guru dan orang tua menjadi kunci dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia.

Di akhir perbincangan, Abah Zein mengajak semua pihak untuk tidak terlena dengan pencapaian akademik semata. Yang lebih penting, kata beliau, adalah menilai apakah anak-anak kita telah menjadi pribadi yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, agama, bangsa, dan negara.