Sekelompok Pemuda Serang SMP Negeri Gudang Arang, Aniaya Keluarga Guru Hingga Patah Rusuk

Foto hasil rekaman saksi ketika pelaku sedang melakukan aksinya di SMP Negeri Gudang Arang/ Rmol Papua
Foto hasil rekaman saksi ketika pelaku sedang melakukan aksinya di SMP Negeri Gudang Arang/ Rmol Papua

Kejadian tidak menyenangkan kembali mewarnai dunia pendidikan di tanah air. Kali ini terjadi di salah satu Sekolah Menengah Pertama di daerah Gudang Arang Kabupaten Merauke.


Kepala sekolah SMP Negeri Gudang Arang Merauke, Jhon Mailoa

Yang mana pada kejadian yang terjadi pada hari kamis tanggal 31 Maret 2022, tepat pada pukul 09.00 WIT terdapat sebanyak 3 orang pemuda dalam pengaruh minuman keras melakukan pengerusakan terhadap fasilitas sekolah secara membabi buta ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung.

Tidak hanya itu, sekelompok pemuda tersebut juga melakukan pengerusakan pada kendraan milik guru dan menganiaya kelapa sekolah yaitu Bapak Jhon Mailoa, serta guru yang sedang mengajar di sekolah tersebut beserta suaminya, sehingga menyebabkan guru, serta suaminya mengalami cedera fisik yang cukup parah.

Hal ini disampaikan oleh kepala Sekolah SMP Negeri Gudang Arang, Jhon Mailoa kepada Reporter RMOL Papua. Jumat (1/4)

Kronologisnya di certakan bahwa pada pukul 09.00 WIT hari Kamis tanggal 31 Maret 2022 ia dan rekan-rekan gurunya sedang menjalankan proses belajar mengajar seperti biasa, dan kemudian mendengar suara bising dari salah satu kelas, dan setelah di cek ternyata suara bising itu berasal dari amukan dari sekelompok pemuda yang sedang dalam pengaruh minuman tengah merusak fasilitas sekolah secara membabi buta.

Alasan penyerangan juga terkesan mengada-ngada, dengan mengebut nama fiktif yang tidak ada disekolah itu, dan beralasan nama fiktif tersebut telah mengganggu saudara perempuan mereka.

Melihat kejadian itu dirinyapun berupaya untuk menelepon aparat kepolisian, namun naas upayanya untuk menelepon aparat kepolisian itu justru dijadikan alasan oleh para pelaku untuk menyerang dirinya.

“Ketika saya berusaha untuk telpon polisi saya dikira sedang melakukan siaran langsung, saya diserang secara membabi buta dengan menggunakan obeng, dia tusuk saya dengan obeng tapi tidak kena, tapi kemudian dia sempat tendang saya.” Ucapnya

Selain itu ketiga pelaku juga merusak salah satu motor milik guru, menganiaya suami dari guru tersebut hingga mengalami luka yang cukup serius di sekujur tubuh.

“Sampai ke rumah sakit, hasil visum dokter rusuk suaminya patah satu, kemudian dia punya gigi patah, sama sobek dikepala sekitar 14cm.” Terangnya.

Sehingga, akibat kejadian ini dirinya mengambil langkah untuk menutup sementara sekolah, sambil menunggu jaminan keamanan dari pihak berwajib, karena kejadian ini meninggalkan rasa trauma yang mendalam bagi para murid dan guru yang mengajar di sekolah tersebut.

Jhon Mailoa juga berharap kepada pemerintah Kabupaten Merauke, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke agar kiranya bersedia membuatkan pagar untuk sekolah yang di pimpinnya, sebab salah satu penyebab yang dapat memicu rawannya kriminalitas di wilayah sekolah adalah tidak minimnya akses pengalamanan sekolah, termasuk pagar. Sehingga hal tersebut membuat para guru dan murid merasa sangat tidak nyaman.

“Salah satu faktor yang membuat kami tidak nyaman yaitu kami punya pagar sekolah itu tidak ada, sehingga ketika kami pulang sekolah itu, sekolah kami dijadikan sebagai tempat orang-orang mabuk biasa dorang minum mabuk disitu dan berbuat segala jenis kejahatan disitu, sehingga kami menghimbau agar kedepan pemerintah bisa memperhatikan pagar sekolah kami, paling tidak bisa di tutup, tidak usah sampai beton tinggi, yang penting ada pagar untuk bisa melindungi sekolah kami.” Pungkasnya