Siswi SMP Negeri Buti Terpaksa Belajar Menggunakan Pelita Karena Rumahnya Belum Ada Aliran Listrik 

Acara Podcast Papua Selatan dengan tema masa depan pendidikan di Papua Selatan
Acara Podcast Papua Selatan dengan tema masa depan pendidikan di Papua Selatan

Di tengah gemerlapnya lampu kota, adik Gracelia Mambor Gudu Demu salah seorang siswi SMP Negeri Buti harus berjuang keras untuk tetap dapat menempuh pendidikan daring dengan kondisi tidak memiliki listrik.


Yang membuat miris karena rumah dari adik Gracelia berada di kampung lokal yaitu kampung Buti yang letaknya berada tepat di dalam kota Merauke yang saat ini sedang beruforia menyambut gemerlapnya Pekan Olahraga Nasional XX Papua 2021 pada bulan oktober mendatang. 

Apalagi mengingat dalam keadaan pandemi Covid-19, belakangan ini para siswa dan siswi di haruskan untuk belajar menggunakan sistem daring yang tentunya membutuhkan listrik sebagai daya pada gadget atau dawai yang akan digunakan untuk mengikuti kelas belajar.

Kondisi yang cukup riskan ini terkuak dalam acara Podcast Papua Selatan (PPS) yang diselenggarakan di SMP Negeri Buti, dengan tajuk Masa Depan Pendidikan Di Papua Selatan dengan menghadirkan Bintang Tamu Ketua DPRD Kabupaten Merauke Benny Latumahina, Staf Khusus Presiden Milenial Billy Mambrasar, dan Kepala Sekolah SMP Negeri Buti. Jumat (3/9).

Ketika itu Billy Mambrasar menanyakan kepada para siswa dan siswi hadir, apakah masih ada siswa  di SMP Negeri Buti yang tidak memiliki Listrik, dan seketika Adik Gracelia mengangkat tangannya dan kemudian diminta maju untuk menjelaskan kondisi rumahnya yang tidak memiliki listrik.

Namun uniknya adik Gracelia tidak patah semangat dan terus belajar setiap jam 7 malam dengan menggunakan pelita sebagai alat penerang di rumahnya.

Ketika ditanya oleh Billy Mambrasar, apa yang dicita-citakan oleh adik Gracelia, dengan tegas adik Gracelia menjawab bahwa ia bercita-cita untuk menjadi seorang Polisi Wanita (Polwan).