STMIK Agamua Wamena & STKIP Abdi Wacana Wamena Sepakat Bekerjasama dengan Yayasan Maga Edukasi Papua

STMIK Agamua Wamena & STKIP Abdi Wacana Wamena Sepakat Bekerjasama dengan Yayasan Maga Edukasi Papua
STMIK Agamua Wamena & STKIP Abdi Wacana Wamena Sepakat Bekerjasama dengan Yayasan Maga Edukasi Papua

Pendiri Yayasan Maga Edukasi Papua dan IUP Samuel Tabuni bersama dengan Rektor IUP Dr Izak Morin, dan Wakil Rektor III IUP bidang Pengembangan dan Kerjasama Abinus Sama menerima kunjungan dari Ketua STMIK Agamua Wamena Marthen Medlama  serta Wakil Ketua I Bidang Akademik STKIP Abdi Wacana Wamena Lepinus Gombo. Pertemuan ini merupakan tindaklanjut dari penandatanganan Mou antara kedua perguruan tinggi ini dengan YMEP sebelumnya bertempat di ruang Rektorat International University of Papua (IUP), Jayapura, Sabtu (09/4).


Pertemuan ini sekaligus membahasa sejumlah kemungkinan pengembangan kerjasama yang dapat dibangun secara berkelanjutan guna mempersiapkan sumber daya manusi (SDM) Papua yang unggul dalam berbagai bidang melalui jalur pendidikan tinggi.

Lipinus Gombo mengungkapkan bahwa pertemuan yang dilangsungkan ini adalah langkah positif yang sangat disyukurinya, di mana perguruan tinggi tempat ia mengabdi mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi langsung dengan YMEP dan unit-unit lembaga di dalamnya termasuk IUP.

“saya melihat kita memiliki visi dan area concern yang sama sehingga saya rasa kita dapat bekerjasama dalam berbagai bidang, karena tujuan dari kampus kami juga adalah mencetak tenaga-tenaga pendidik yang professional. Dengan demikian maka saya berharap kerjasama yang telah kita sepakati ini dapat kita realisasikan dan untuk jangka waktu yang panjang”, ucap Lipinus Gombo keterangan diterima Wartawan, Sabtu (09/4).

Pada saat yang sama ia juga mengapresiasi YMEP dan IUP yang telah bersedia menerima rencana kerjasama.  

Hal senada juga dikemukakan oleh Marthen Medlema. Selain mengapresiasi kesediaan YMEP dan IUP dalam membangun kerjasama dengan kedua isntitusi pendidikan yang berbasis di Wamena ini, 

ia juga mengungkapkan bahwa selama ini ia hanya mendengar dan menyaksikan melalui media mengenai berbagai capaian dari YMEP melalui berbagai unit lembaganya secara khusus, PLI dengan program persiapan studi luar negeri untuk anak-anak asli papua yang hendak menempuh pendidikan tinggi S1, S2 hingga S3. Oleh karena itu ia mensyukuri pertemuan yang bisa terealisasi ini, guna menegaskan rencana kerjasama konkret dalam usaha memajukan SDM Papua melalui kerjasama yang saling menguntungkan. 

“Pada prinsipnya kami sangat berterima kasih, atas nama pribadi dan lembaga kami merasa ini adalah sebuah kehormatan di mana Pendiri YMEP Pak Samuel Tabuni, dan Pak Izak Morin selaku pimpinan IUP mau menyambut kami dengan tangan terbuka dan bahkan bersedia bekerjasama dengan kampus kami, walupun kampus kami masih tergolong sebagai kampus kecil yang ada di Wamena”

Menyambut Ketua STMIK Agamua Wamena Marthen Medlama serta Wakil Ketua I Bidang Akademik STKIP Abdi Wacana Wamena Lepinus Gombo ini, Samuel Tabuni selaku pendiri YMEP juga Pendiri IUP dan Papua Language Institute (PLI) mengungkapkan kesediaannya mendukung rencana kolaborasi ini dengan melihat peluang kerjasama yang bisa dibangun tidak hanya melalui IUP dan PLI saja melainkan juga juga melalui unit-unit lain yang berada di bawah YMEP seperti Papua Research & Development Centre (PRDC), maupun Papua International Learning Centre (PILC).

“Saya secara pribadi maupun atasnama lembaga mengapresiasi keinginan dari dua institusi pendidikan tinggi di Wamena ini untuk bekerjasama dengan kami. Apa yang tengah kita lakukan hari ini tidak hanya untuk kepentingan masa depan generasi muda Papua saat ini semata, melainkan sesuatu yang akan menjadi fondasi yang kokoh untuk anak cucu kita di Tanah Papua yang kita cintai bersama ini. Kerjasama ini ini akan menolong kita untuk proses exchange knowledge juga exchange experience yang tentu akan sangat berguna bagi kita dalam membekali para calon pemimpin Papua melalui institusi pendidikan kita masing-masing. Pengalaman dan jaringan yang telah kita miliki masing-masing tentu akan memperkaya kita satu dengan lainnya, tegas Samuel Tabuni.” Hal lain yang juga dikemukakan oleh Founder IUP ini adalah terkait kemungkinan PLI membantu mempersiapkan para lulusan (alumni) dari kedua institusi ini yang memiliki potensi dan minat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Luar Negeri melalui jaringan yang telah dibangun oleh PLI baik ke Rusia, Amerika, Australia dan lain sebagaianya. Samuel bahkan mendorong agar segera dibentuknya Badan Kerjasama (BKS) antar kedua isntitusi ini dengan YMEP jika memang diperlukan untuk memudahkan proses kerjasama yang intensif. 

Mempertegas apa yang dikemukakan oleh Samuel Tabuni, selaku Rektor IUP Dr. Isak Morin dalam perjumpaan ini mengungkapkan bahwa sebagai salah satu unit lembaga yang berada dibawah YMEP tentu IUP akan selalu berjalan dibawah visi yang sejalan dengan YMEP.  Ia menyadari betul akan pentingnya kerjasama antar institusi dan lembaga, karena IUP tidak hanya hadir untuk menopang usaha menciptakan SDM Papua yang lebih baik sebagaimana  telah dan sedang dilakukan oleh perguruan-perguruan tinggi terdahulu, IUP juga perlu ditopang dan dilengkapi oleh perguruan-perguruan tinggi tersebut. “Sebagai institusi pendidikan tinggi bertaraf internasional pertama di Papua, memang dapat dikatakan bahwa IUP ini baru seumur jagung, karena baru saja mendapatkan SK pendirian Februari lalu. Namun kami yakin bahwa kehadiran IUP di Tanah Papua akan memperkuat berbagai perguruan tinggi yang selama ini sudah ada dan beroperasi di wilayah Papua maupun Papua Barat, baik itu yang swasta maupun yang negeri. Dengan demikian, maka kerjasama antar institusi pendidikan tinggi ini akan terus kami bangun dengan siapa saja, apalagi dengan institusi atau lembaga yang memiliki visi yang sama dalam mewujudkan SDM asli Papua yang lebih baik. Kami secara prinsip sejalan dengan YMEP untuk membangun kerjasama yang bisa memperkuat peran kita masing masing melalui pendidikan tinggi. Konsep pendidikan merdeka belajar dan kampus merdeka dapat menjadi pijakan bagi kita dalam membangun berbagai bentuk kerjasama” tegas Morin.

Menutup pertemuan ini, Wakil Rektor III yang membidangi bidang Pengembangan dan Kerjasama Abinus Sama turut menegaskan bahwa kerjasama yang dibangun adalah bagian dari sebuah usaha mewujudkan kesatuan. Karena tanpa persatuan maka masyarakat Papua akan dengan mudah dipecah belah baik oleh pihak dari dalam maupun pihak dari luar.

“Saya berharap persatuan ini harus digalakan, terutama oleh kalangan intelektual Papua, agar segala niat memecah belah dapat kita bendung. Sebagai institusi kami tidak hanya membangun kerjasama dengan berbagai isntitusi dan lembaga di luar sana lalu mengabaikan institusi dan lembaga perguruan tinggi yang ada di Papua. Melakukan kerjasama secara berimbang baik dengan pihak di luar Papua maupun yang ada di Papua adalah hal yang penting untuk pengembangan pendidikan diTanah Papua ke depan” ungkap alumnus Australian National University (ANU) Canberra, Australia menutup percakapan dalam pertemuan ini yang kemudian dilanjutkan dengan foto bersama.