Tokoh Generasi Muda Moi Klaili, Stefan Su menyanyangi terjadinya konflik internal pasca Konferensi besar adat Malamoi (Sabalo) beberapa waktu lalu.
- Pesawat Trigana Bawa Istri Pj Gubernur Papua Tergelincir di Serui
- Miryam S Haryani Diperiksa KPK sebagai Tersangka Korupsi KTP-el, Hari Ini
- Minimalisir Resiko, Diskoperindag Papua Selatan Lakukan Pelarihan Manajerial
Baca Juga
Untuk itu, Sebagai salah satu generasi muda Moi, Ia meminta perwakilan anggota DPRP dan MRP Papua Barat Daya yang berasal dari suku Moi untuk mencari solusi terkait permasalah ini.
Ia juga mengharapkan mereka agar netral dan tidak berpihak kepada salah satu kelompok yang bertikai untuk mencari solusi ini.
“ Orang-orang yang kita percayakan dari lembaga kultur masyarkat adat Moi untuk mewakili kita, mewakili aspirasi masyarakat adat yang ada di DPRP, yang ada di MRP yang baru di lantik mereka harus berdiri netral untuk bagaimana bisa mencari solusi untuk masalah yang terjadi didalam suku,” kata Stefan Su, Selasa, 6 Januari 2023.
Pelantikan Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Malamoi, yang di ketuai oleh Silas Ongge Kalami yang sudah dilaksana ini tidak boleh intervensi lagi.
Stefan Su menambahkan ia lebih memandang kedepan terkait keberlangsungan suku Moi dan LMA Malamoi mendatang.
“ Karena menurut versi mereka benar Yah sudah jangan intervensi kesitu. Kitong sebagai generasi pemuda Moi bagaimana sereh kejadian ini dampak ke suku ini seperti apa itu yang kita berfikir,” kata Stefan Su.
Konflik yang terjadi, Kata Stefan Su bertepatan momen politik, dimana setiap suku lainnya yang berada di Papua Barat Daya sedang mempersiapkan kader terbaiknya untuk menjadi anggota legislatif di kota, kabupaten, provinsi maupun pusat.
Saat ini, Lanjut Stevan Su, masyarakat Moi masih tarik ulur dan sibuk dengan kedudukan di lembaga kultur masyarkat adat hingga membuat rugi kita bersama.
“ Saya selaku generasi muda Moi saat ini kecewa dan sangat menyesal untuk dinamika yang terjadi saat ini,” kata dia.
Ia juga meminta agar permasalah internal di suku Moi ini di selesiakan secara baik sesuai dengan adat istiadat suku Moi.
Menurutnya, agar masalah ini tidak dipertontonkan ke publik yang akan mencoreng nama baik suku ini.
“ Marilah diselesaikan sesuai dengan adat istiadat yang kita anut dalam budaya orang Moi, masalah sebesar apapun mari kita selesiakan secara baik cukup tutup dibungkus rapat untuk secara pribadi atau internal saja jangan di buka ke publik lagi, itu semakin mempertontonkan keburukan suku kami di hadapan orang lain,” kata Stefan Su.
Untuk menyelamatkan suku ini, Sebagai salah satu Tokoh Muda Moi, ia mengharapkan agar tidak berfikir untuk kepentingan tertentu melainkan untuk kepentingan menyelamatkan suku ini kedepannya.
“ Jangan berfikir untuk egois atau kepentingan tapi berpikir bahwa suku ini adalah tujuan utama itu yang paling penting untuk menyelamatkan suku ini dan generasi ini,” ujar Stefan Su.
- Pesawat Trigana Bawa Istri Pj Gubernur Papua Tergelincir di Serui
- Miryam S Haryani Diperiksa KPK sebagai Tersangka Korupsi KTP-el, Hari Ini
- Minimalisir Resiko, Diskoperindag Papua Selatan Lakukan Pelarihan Manajerial