Tokoh Pemuda Malamoi Kritisi Pemekaran DOB Malamoi

Tokoh Muda Malamoi, Stefan Suu
Tokoh Muda Malamoi, Stefan Suu

Tokoh muda Malamoi, Stefan Suu mengkritisi terkait usulan Pemekaran Daerah Otomoni Baru (DOB) Kabupaten Malamoi yang membawahi 10 Distrik yakni, Moraid, Klaso, Sainkeduk, Makbon, Kalaili, Sayosa, Sayosa Timur, Maudus, Sunok dan Klasafet.


Tokoh muda Malamoi, Stefan Suu mengkritisi terkait usulan Pemekaran Daerah Otomoni Baru (DOB) Kabupaten Malamoi yang membawahi 10 Distrik yakni, Moraid, Klaso, Sainkeduk, Makbon, Kalaili, Sayosa, Sayosa Timur, Maudus, Sunok dan Klasafet. 

Menurut, Stefan Suu sebagai anak adat Malamoi, Kampung Klaili yang terhimpun dalam Suhaneri, Salbaluk Phauw Malalol, yang berarti Suara hati anak negeri mengatakan DOB pemekaran Kabupaten Malamoi terkesan tiba-tiba. Untuk itu sebagai anak putra daerah sendiri, sebagai pemuda ia juga bertanya-tanya dengan tergesa-gesanya pemekaran tersebut.

Stefan Suu mempertanyakan apakah sudah di lakukan kajian-kajian secara konferensi dan akademis untuk diusulkan pemekaran kabupaten Malamoi ini.

“ Untuk itu saya mau sampaikan bahwa bapak-bapak sebagai penggagas pemekaran DOB baru ini apakah sudah melalukan kajian-kajian belum tentang adanya DOB ini kabupaten Malamoi,” kata Stefan Suu, Rabu 5 April 2023

Menurutnya, kajian-kajian ini, apakah pemekaran ini murni kepentingan masyarakat atau kepentingan elit politik, di takuti akan menumpulkan dampak kedepannya terhadap masyarakat.

“ Apakah ini keingin masyarakat atau kepentingan elit politik di atas yang kita takutnya dampaknya kedepan,” kata dia

Apabila tidak  di sosialisi yang baik kepada masyarakat sampai hari ini akan menjadi polemik di tengah-tengah masyrakat

“Apakah ini benar atau tidak, apakah jadi atau tidak, untuk dampak Pembagunan Malamoi kedepannya seperti apa. Itu yang di pertanyakan juga,” katanya

Ia juga mempertanyakan keterlibatan lembaga adat, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarkat, Tokoh Perempuan, Tokoh Agama apakah di libatkan tidak dalam setiap kegiatan sosialisasi dan survei pemekaran DOB Malamoi

“ Kalau memang ada saya butuh penjelasan dan saya butuh bukti kapan itu di lakukan di distrik mana, di kampung mana, dihadiri oleh siapa dan siapa saat itu tim survei nya. Kalau dilakukan oleh akademisi kampus, dari kampus mana yang ditunjung secara langsung saat itu untuk melakukan survei dia lapangan,” kata dia

Sebagai generasi muda Moi saat ini, Lanjut Stefan Suu ini menjadi tantangan bagi mereka, Karena itu DOB ini yang akan di mekarkan merupakan hak-hak wilayahnya untuk itu ia meminta agar ada penjelasan dari para pencetus pemekaran apa manfaat dan tujuan DOB saat ini.

“ Kamu juga bisa puas dan tenang jika mendengar klarifikasi dari bapak-bapak tentang tujuan dan manfaat adanya DOB Malamoi ini untuk kita seperti apa supaya jangan ada polemik di masyarakat bertanya-tanya tentang tujuan dan manfaat DOB Malamoi ini,” kata Stevan Suu.

Stevan Suu menegaskan tidak menolak pemekaran DOB Malamoi karena ia menyakini pemekaran ini mempunyai kepentingan tersendiri untuk mereka.

“ Kami menerima dengan alasan, kita ini membutuhkan alasan kajian-kajian apa yang di pakai untuk harus adanya kabupaten Malamoi ini,” kata Stevan Suu

Stevan juga menegaskan sebelum di sahkan pemekaran DOB Malamoi ini agar pemerintah segera menyelesaikan tapal batas yang belum di selesaikan oleh pemerintah saat ini.

“ Dengan adanya pemekaran ini, sampai hari ini belum ada penyelesai tapal batas, baik antar sesama marga dan marga lainnya juga tapal batas belum di selesaikan sedangkan tapal batas yang bermasalah ini di tempat yang akan di jadikan sebagian ibu kota kabupaten Malamoi yang ada di distrik Klaso dan Distril Klaili dua distrik ini sampai hari ini tapal batas belum di selesaikan,” ujar Stevan Suu.

Untuk itu, Stevan Suu mengatakan terkait polemik tapal batas ini segera harus di selesia agar kedepannya untuk Pembagunan di DOB yang baru tidak terhambat an tidak terjadi konflik antar sesama pemilik hak ulayat.

“ Kabupaten Malamoi datang bukan membahagian kita tapi datang menghancurkan kita. Nah, kita sebagai pemuda takut dari dampak-dampak ini kedepan kita butuh penjelasan yang akurat mengenai tujuan dan manfaat DOB Kabupaten Malamoi ini,” kata Stefan Suu.