Boven Digoel, Papua Selatan - Uskup Agung Merauke MGR. Petrus Canisius Mandagi, MSC memimpin dialog yang menyoroti pentingnya toleransi beragama dan peredaran minuman keras (miras) di Kabupaten Boven Digoel. Acara ini dihadiri oleh Pemerintah Daerah, Forkompimda, tokoh adat, agama, masyarakat, perempuan, dan pemuda untuk mencari solusi bersama terhadap masalah-masalah ini, Sabtu (13/724).
Dalam sambutannya, Uskup Mandagi menggarisbawahi arti penting toleransi beragama dalam membangun keharmonisan sosial: "Kita harus belajar untuk saling menghormati dan bekerja sama meskipun memiliki perbedaan keyakinan. Ini adalah kunci utama untuk menciptakan masyarakat yang damai dan beradab."
Selain itu, pembahasan juga difokuskan pada peredaran miras yang mengkhawatirkan di wilayah ini. Forkompimda dan tokoh masyarakat sepakat untuk mengintensifkan langkah-langkah pengawasan dan penegakan hukum terhadap penyalahgunaan miras. "Kami bersama-sama berkomitmen untuk menanggulangi peredaran miras yang telah meresahkan masyarakat, demi kebaikan bersama," kata perwakilan dari pihak Forkompimda.
Partisipasi aktif dari berbagai komponen masyarakat dalam dialog ini menunjukkan semangat kolaboratif untuk mengatasi tantangan-tantangan sosial yang kompleks. Pemerintah daerah berencana untuk segera mengimplementasikan keputusan-keputusan strategis yang dihasilkan dari dialog ini guna memperkuat keamanan dan kesejahteraan masyarakat Boven Digoel secara keseluruhan.
- Pj. Bupati Mappi Buka Musrenbang 2024, Bahas Penyusunan RKPD 2025 dan Prioritas Program Daerah
- Makna Penting Renovasi PAUD Mandiri PKK bagi Masa Depan Pendidikan di Mappi
- Dandim 1711/BVD Minta FKUB Jaga Netralitas dan Berikan Pesan Positif Menjelang Pilkada