Anggaran Pemilu Capai Rp 84 Triliun, Achmad Baidowi: Bukan Jumlah yang Sedikit

Politikus PPP, Achmad Baidowi/Repro
Politikus PPP, Achmad Baidowi/Repro

Anggaran Pemilu 2024 yang mencapai Rp 8,4 triliun memunculkan kegelisahan bagi sejumlah pihak. Sebab, anggaran pemilu yang sangat besar itu berpotensi membebani keuangan negara.


Inilah yang juga dirasakan politikus PPP, Achmad Baidowi, yang menangkap pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar soal pelaku ekonomi yang gelisah dengan ekonomi nasional yang belum pulih dengan baik akibat hantaman Covid-19 selama dua tahun terakhir ini.

“Bisa jadi ada benarnya ya itu, tetapi kita tidak tahu siapa-siapa yang diajak diskusi, tapi paling tidak dari aspek pemulihan ekonomi memang tantangan hari ini faktualnya memang berat,” ucap Awiek, sapaan akrabnya, dalam acara Webinar Series 7 PP GMKI se-Indonesia dengan tema "Pemilu 2024, Tetap atau Tunda?”,dikutip dari Kantor Berita RMOL, Selasa (1/3).

Namun demikian, lanjut Awiek, apakah situasi ekonomi itu harus menunda pelaksanaan Pemilu, masih harus dikaji bersama-sama.

"KPU mengajukan anggaran untuk Pemilu 2024 sebesar Rp.84 triliun tentu itu angka yang cukup besar. Kalau enggak salah itu dua atau empat kali lipat dari Pemilu 2019. Maka itu cukup besar sekali. Dan kalau dikaitkan dengan yang disampaikan oleh Pak Muhaimin maupun Pak Zulhas dan dulu pernah disampaikan oleh Pak Bahlil kaitannya dengan kondisi ekonomi tentu anggaran Rp 84 triliun itu bukan jumlah yang sedikit,” paparnya.

Menurutnya, jika anggarannya itu bisa ditekan, bisa rasionalisasikan, dan bisa diterima masyarakat, bisa saja tidak memberatkan secara ekonomi sehingga pemilunya tetap lanjut.

"Tentu dalam forum ini memiliki ruang yang sama, siapapun termasuk anda memiliki pendapat yang setuju terhadap penundaan Pemilu ya silakan saja menyampaikannya. Termasuk juga bagi teman-teman yang menyatakan tidak setuju terhadap penundaan pemilu juga disampaikan berikut argumentasinya,” tutup Awiek.