Arab Saudi Buka Kembali Ibadah Haji, Kamenag Papua Berharap Diberikan Kota Yang Ideal

Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

SETELAH 2 TAHUN kini Kerajaan Arab Saudi resmi mengumumkan penyelenggaraan haji 1443 H/2022 M kembali dibuka, pada Sabtu, 9 April 2022 lalu.


Pengumuman tersebut diterbitkan melalui surat Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi dengan total kuota jamaah dibatasi, yakni mencapai 1 juta jamaah haji yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

Menanggapi pengumuman tersebut, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama(Kemenag) Provinsi Papua, Pdt. Amsal Yowei menyampaikan bahwa pengumuman ini merupakan kabar yang sangat menggembirakan dan patuh disyukuri bersama. Sebab menurutnya ini menjadi obat terbaik bagi umat Islam yang telah sekian lama merindukan Tanah Suci.

“Saya bersyukur akhirnya Kerajaan Arab Saudi benar-benar telah membuka kembali pemberangkatan ibadah haji tahun 2022. Saya juga sangat mengapresiasi usaha keras Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama Republik Indonesia, sehingga Kerajaan Arab Saudi membuka kembali pemberangkatan jamaah Indonesia untuk memenuhi panggilan beribadah haji,” ungkap Kakanwil Kemenag  Pdt. Amsal Yowei keterangan yang diterima Kantor Berita RMOLPAPUA, Minggu (17/4).

Pdt. Amsal Yowei mengatakan bahwa persiapan haji yang dilakukan Kemenag Provinsi Papua senantiasa kerap dilakukan secara profesional, terbuka, inklusif, dan tidak diskriminatif. Mulai dari bimbingan manasik hingga monitoring calon jamaah haji, serta menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan sebagai harapan bisa melahirkan jamaah haji mandiri.

“Persiapan juga kita lakukan dengan sigap dan cermat. Baik terkait jamaah, protokol kesehatan, serta persiapan lainnya. Semua ini sesuai arahan Menag terkait pengelolaan dan penyelenggaraan ibadah haji yang harus lebih inklusif,” pungkasnya.

Kakanwil Pdt. Amsal Yowei menambahkan jika kuota pasti jamaah haji tahun ini masih menyisakan pertanyaan untuk Indonesia, terkhusus wilayah Provinsi Papua sendiri. Ia berharap Provinsi Papua akan diberi kuota yang ideal mengingat banyak jamaah tertunda selama dua tahun dan rindu ke Tanah Suci.

“Semoga haji 1443 H ini terlaksana serta memberi bahagia bagi para jamaah Indonesia dan khususnya jamaah dari Provinsi papua yang sudah tertunda selama dua tahun ini.

Sementara itu, Kabid Haji dan Bimas Islam Kanwil Kemenag Provinsi papua, H. Musa Narwawan mengatakan bahwa Kanwil Kemenag Provinsi Papua tetap menyusun persiapan pemberangkatan jemaah haji meskipun belum mendapat kepastian dari pemerintah Arab Saudi hingga menjelang keberangkatan nanti.

“Persiapan yang kami tempuh telah mencapai 95%. Persiapan ini tentunya harus sangat matang dengan tujuan memastikan para jamaah haji selalu berada dalam kondisi aman dan nyaman seperti tahun-tahun sebelum,” ungkapnya,

H. Musa menyampaikan jika pihaknya secara profesional akan terus memastikan penyelenggaraan haji tahun ini berjalan dengan baik dan lancar, termasuk dengan memperhatikan perbedaan karakter, baikp embimbing, petugas, serta jamaah.

“Waktu yang tersedia tidak banyak. Sehingga, kami akan bekerja cepat dalam merampungkan persiapan, termasuk yang terkait dengan teknis pemilihan jamaah berhak berangkat sesuai ketentuan Arab Saudi dan pembinaan manasik bagi mereka,” pungkasnya.

H. Musa menambahkan jika syarat jamaah haji yang ditetapkan dari pemerintah Arab Saudi akan dilaksanakannya. Diantaranya persyaratan tersebut adalah batasan umur jamaah yang berusia dibawah 65 tahun yang diperbolehkan berhaji sampai pada masalah vaksinasi Covid-19 dosis lengkap yang disetujui oleh Kementerian Kesehatan.