Cabang Boven Digoel Persaudaraan Setia Hati Winongo Resmi Terbentuk

Boven Digoel, Papua Selatan – Pada hari Selasa, 12 September 2024, Cabang Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda Madiun (PSHWTM) Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan resmi terbentuk di Kabupaten Boven Digoel. Pembetukan Cabang Boven Digoel ini menandai langkah penting dalam pengembangan olahraga pencak silat di wilayah tersebut.


Nurul Arifin, seorang praktisi dan penggemar pencak silat berpengalaman, dipercaya untuk memimpin cabang ini sebagai Ketua. Saat ditemui wartawan, Arifin menyatakan merasa terhormat diberi kepercayaan untuk memimpin cabang Boven Digoel. "Komitmen kami adalah untuk memajukan pencak silat di Boven Digoel dan menjadikan olahraga ini sebagai bagian integral dari budaya lokal, ungkap ketua cabang yang akrab disapa Mas Al.

Pembentukan cabang ini diharapkan dapat memperluas jangkauan PSHWTM dan memberikan wadah bagi para pecinta pencak silat di Papua Selatan khususnya di kabupaten Boven Digoel untuk berlatih dan berkompetisi.

Dalam pertemuan pengurus cabang Boven Digoel bersama Ketua Pusat/ Bapak Pengasuh Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda Madiun Pusat Indonesia (PSHWTM) H.R Wijono Santoso, S. Sos yang bertepatan dengan momentum Keceran atau Pengesahan/Penerimaan Saudara baru di Merauke. Ketua pusat PSHWTM berpesan kepada pengurus cabang Boven Digoel agar menjadi suri tauladan ditengah masyarakat dan mengamalkan ilmu Persaudaraan Setia Hati Winongo serta menjadi penerbar kebaikan kebaikan dimanapun berada.

"Jadilah saudara-saudara sebagai suri tauladan ditengah-tengah masyarakat serta mengamalkan ilmu Persaudaraan Setia Hati, jadilah seorang yang bisa menerangi dimana saudara berada, tunjukkan bahwa Persaudaraan Setia Hati Winongo ini betul-betul mengajari kita kebaikan, " tutur ketua Pusat PSHWTM.

H.R Agus Wijono Santoso juga berpesan kepada seluruh saudara seasuhan PSHWTM agar selalu mengutamakan persaudaraan dari awal kecer sampai akhir hayat. " Rawatlah hubungan persaudaraanmu mulai dari awal kecer sampai akhir hayat, apapun yang terjadi tetaplah sodara. 

" Itulah bukti bahwa kita itu tidak lepas dari tujuan yakni mengolahraga dan mengolah batin untuk mencapai keluruhan budi guna mencapai keluruhan budi guna mendapatkan kesempurnaan hidup, kebahagiaan serta kesejahteraan lahir batin di dunia dan akhirat dengan mentaati perintah Tuhan Yang Maha Kuasa dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya, "pesan mendalam Bapak Pengasuh/Ketua Pusat.

Editor: Muhtar