DPD KNPI Merauke Ajak Pemuda Untuk Dukung Program Pemerintah Memutus Mata Rantai Penyebaran Covid-19

Ketua DPD KNPI Merauke, Simon Petrus Balagaize
Ketua DPD KNPI Merauke, Simon Petrus Balagaize

Saat ini Kabupaten Merauke sedang mengalami masa-masa darurat terkait wabah pandemi Covid-19, yang jumlahnya kian hari kian bertambah. Bahkan tak tanggung-tanggung Kabupaten Merauke menjadi Kabupaten Pertama di Papua yang memiliki sebaran Covid-19 varian Delta dari India yang terkenal sangat mematikan.


Sebagaimana diketahui tertanggal, Selasa (10/8) Jumlah penderita Covid-19 di kabupaten Merauke mengalami menembus angka 719 orang, dan pada hari senin (9/8) telah menembus rekor harian dengan jumlah 166 kasus dalam sehari, dan total kematian telah menembus angka 173 orang dengan rata-rata meninggal dunia 1 sampai dengan 11 orang dalam satu hari.

Menyikapi fenomena tersebut, Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Merauke angkat bicara. (11/8).

Kepada Reporter Rmol Papua Ketua DPD KNPI Kabupaten Merauke, SImon Petrus Balagaize menyampaikan bahwa dirinya sangat prihatin dengan tingginya angka penyebaran Covid-19 di Kabupaten Merauke, apalagi wabah pandemi Covid-19 yang yang beredar di Kabupaten Merauke adalah Covid-19 varian delta, yang sangat mematikan dan memiliki daya penularan yang tinggi.

Sehingga untuk menyikapi hal tersebut DPD KNPI Kabupaten Merauke mengajak para pemuda dan masyarakat Merauke agar senantiasa mematuhi Protokol kesehatan, mengikuti program vaksinasi dan arahan pemerintah daerah tentang PPKM Level 4, beserta menahan diri untuk tinggal d rumah, dan kecuali hanya jika ada kebutuhan mendesak.

Dalam kesempatan yang sama Simon Petrus Balagaize juga menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah daerah Kabupaten Merauke yang dinilai telah berupaya dengan sekuat tenaga untuk menanggulangi serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dan mengajak Pemuda serta seluruh warga Masyarakat Merauke untuk turut bersama-sama mendukung upaya pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.