Lumbung suara kelompok Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur mengarah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mengalahi peraup suara terbanyak pada Pemilu 2019.
- Koalisi Pilpres 2024 Dimulai Tahun Ini
- Gubernur Papua Bentuk Tim Hukum Atasi Perlindungan Demokrasi dan HAM di Tanah Papua
- Tiba Di Indonesia , Ini Jadwal Paus Fransiskus Sebelum Ke Port Moresby, Papua Nugini
Baca Juga
Hal tersebut terekam dalam hasil survei terbaru Arus Survei Indonesia bertajuk “Preferensi Suara NU dan Peta Elektoral Pilpres 2024 di Provinsi Jawa Timur”, di Sofyan Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (6/6).
“Terkait elektabilitas partai politik lima besar di antaranya, PKB 19,3 persen, di atas PDIP 17,6 persen (pemenang Pemilu 2019),” ujar Ali.
Bukan cuma PDIP, Ali menyebutkan Gerindra di posisi ketiga dengan elektabilitas 14,8 persen, Golkar urutan keempat 10,3 persen, dan Nasdem peringkat kelima 5,7 persen.
Sedangkan di posisi 6 hingga 10 besar ada Demokrat mendapat elektabilitas 5,1 persen, PPP 3,5 persen, PAN 2,2 persen, PKS 2,0 persen, dan Gelora 1,0 persen.
Sisanya, seperti Partai Buruh mendapat elektabilitas 0,6 persen, PSI 0,4 persen, PBB 0,4 persen, Perindo 0,1 persen, Garuda 0,1 persen, dan Hanura 0,1 persen.
Adapun responden yang tidak menjawab ada sebanyak 16,9 persen.
Survei Arus Survei Indonesia kali ini dilakukan pada medio 15 hingga 22 Mei 2023, menggunakan metode multistage random sampling.
Responden yang dipilih adalah warga Jawa Timur berjumlah 800 responden. Survei ini mencatatkan margin of error kurang lebih 3 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
- Demi Menjaga Netralitas FKUB, Kyai Nursalim Arrozy Mundur Dari Jabatan Ketua FKUB Keerom
- Pendukung YY di Kampung Mawan Distrik Mandobo, Kompak Mengalihkan Dukungan Kepada Pasangan Hengky-Lexi
- Maju Pilkada keerom. Kenius Kogoya: Kita berikan Pendidikan politik yang santun, Ini program Unggulannya