Pemberdayaan Orang Asli Papua (OAP) melalui pengolahan pangan lokal berbasis smart farming yang dilakukan oleh dosen Universitas Musamus Merauke di Kampung Kaliki menunjukkan hasil yang positif.
- Babinsa Berikan Materi Wawasan Kebangsaan kepad Murid SMP Negeri 1 Mindiptana
- Peringati Hari Guru, Sularso Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan di SMK N 1 Merauke
- TSE GROUP COBA HADIRKAN GENERASI EMAS DARI TIMUR INDONESIA
Baca Juga
Salah satu kegiatan unggulan yang dilakukan adalah pelatihan pembuatan bakso dengan bahan baku tepung sagu, ikan gastor, dan daging rusa, yang merupakan bahan pangan lokal melimpah di Papua.
Monitoring yang dilakukan menunjukkan bahwa kelompok TK-PPEG telah berhasil mengimplementasikan proses pembuatan bakso dengan teknologi modern yang efisien, memperkenalkan masyarakat kepada metode pengolahan pangan yang lebih bernilai ekonomi.
Evaluasi terhadap program ini mengungkapkan peningkatan keterampilan masyarakat dalam mengolah bahan pangan lokal menjadi produk olahan yang lebih siap saji dan memiliki daya jual tinggi.
Tingginya animo masyarakat lokal terhadap program ini menjadi faktor kunci keberhasilannya. Masyarakat Kampung Kaliki sangat antusias mengikuti pelatihan, mengingat potensi bahan baku pangan lokal yang melimpah dan belum maksimal pemanfaatannya.
Tepung sagu, ikan gastor, dan daging rusa adalah bahan baku yang sangat mudah dijangkau oleh masyarakat setempat, yang sebelumnya lebih dikenal untuk konsumsi sehari-hari.
Dengan adanya teknologi smart farming dalam proses produksi pangan ini, masyarakat tidak hanya memperoleh keterampilan baru dalam pengolahan makanan, tetapi juga memahami cara mengolah bahan baku tersebut menjadi produk yang memiliki nilai tambah, seperti bakso sagu yang kini memiliki potensi untuk dipasarkan di luar kampung mereka.
Ke depan, diharapkan program pemberdayaan ini terus berlanjut dengan dukungan yang lebih luas dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga pendidikan. Tindak lanjut yang diharapkan meliputi pelatihan berkelanjutan, peningkatan kapasitas produksi, serta pemantapan jaringan pemasaran untuk produk olahan pangan seperti bakso sagu.
Dengan adanya dukungan yang kuat, produk olahan pangan lokal berbasis smart farming ini dapat berkembang menjadi industri kecil menengah yang mendorong kesejahteraan ekonomi masyarakat OAP.
Selain itu, program ini juga berpotensi menjadi contoh bagi kampung-kampung lain yang ada di Provinsi papua Selatan, yang memiliki potensi bahan baku lokal serupa, untuk mengembangkan usaha berbasis kearifan lokal yang berkelanjutan.
- Fakultas Hukum Universitas Musamus Tandatangani Kerjasama Program Doktor Ilmu Hukum dengan Universitas Islam Sultan Agung
- STMIK Agamua Wamena & STKIP Abdi Wacana Wamena Sepakat Bekerjasama dengan Yayasan Maga Edukasi Papua
- Usai Terlibat Tawuran, Pihak SMAN 1 dan SMK St. Antonius Merauke Akhirnya Berdamai di Kantor Polisi