Opsi pasangan Prabowo Subianto-Joko Widodo yang muncul di tengah hiruk-pikuk Pilpres 2024 dikritisi aktivis sekaligus mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.
- Usung Anies Baswedan sebagai Bakal Capres 2024, Nasdem Berpotensi Jadi Partai Pemenang Pemilu
- Hengki Melkior Resmi Medaftar di KPUD Boven Digoel, Apresiasi Pelaksanaan Pendaftaran yang Transparan
- Tutup Rakerwil NasDem Papua, Suyoto Apresiasi Papua Berani Menyusun Target
Baca Juga
Ia tak sepakat dengan dorongan sejumlah pihak yang menginginkan Jokowi kembali maju di 2024. Menurut Pigai, era pemerintahan Presiden Jokowi cenderung melakukan praktik monopoli. Hal itu berbeda dengan era presiden sebelumnya.
"Kompromistis: Soekarno, Soeharto, Habibie, Gusdur, Mega, SBY. Kecuali Jokowi cenderung oligopoli dan monopoli alias nguntal," kata Nataliu.Dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Pigai berpandangan, Jokowi yang saat ini masih memerintah di periode keduanya banyak mengalami masalah. Oleh sebab itu, ia lebih sepakat dengan opsi pasangan Prabowo Subianto dan Puan Maharani yang santer dipasangkan PDIP dan Gerindra.
"Masih presiden saja keluarganya (Jokowi) dihantam, tanda menyimpan amarah. Saya saran lebih tepat dan aman dukung Prabowo dan Puan Maharani," tutup Pigai.
- Pukul Bedug Takbiran di JIS, Anies: Dari Jakarta, jadi Syiar Islam ke Seluruh Dunia
- Selain Insentif Pajak Properti, Jokowi Setujui Bansos Rp 600 Ribu untuk PKL, Warung dan Nelayan
- Junjung Netralitas dan UU ASN, Yosep Bladib Gebze Resmi Ajukan Surat Pengunduran Diri