Opsi pasangan Prabowo Subianto-Joko Widodo yang muncul di tengah hiruk-pikuk Pilpres 2024 dikritisi aktivis sekaligus mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.
- Harapan Anggota DPRD Kabupaten Maybrat Kepada PJ Bupati, Baru di Lantik
- Jurus Mabuk Pembiayaan IKN
- Musda ke-IV KNPI Boven Digoel, Sehan: Junjung Tinggi Sportifitas dan Aturan Mekanisme Organisasi
Baca Juga
Ia tak sepakat dengan dorongan sejumlah pihak yang menginginkan Jokowi kembali maju di 2024. Menurut Pigai, era pemerintahan Presiden Jokowi cenderung melakukan praktik monopoli. Hal itu berbeda dengan era presiden sebelumnya.
"Kompromistis: Soekarno, Soeharto, Habibie, Gusdur, Mega, SBY. Kecuali Jokowi cenderung oligopoli dan monopoli alias nguntal," kata Nataliu.Dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Pigai berpandangan, Jokowi yang saat ini masih memerintah di periode keduanya banyak mengalami masalah. Oleh sebab itu, ia lebih sepakat dengan opsi pasangan Prabowo Subianto dan Puan Maharani yang santer dipasangkan PDIP dan Gerindra.
"Masih presiden saja keluarganya (Jokowi) dihantam, tanda menyimpan amarah. Saya saran lebih tepat dan aman dukung Prabowo dan Puan Maharani," tutup Pigai.
- Demokrat dan Nasdem Bisa Raih Simpati Publik Jika Bentuk Koalisi Lawan Jokowi
- Bawaslu Pelototi Rekrutmen Pantarlih, Antisipasi Calon Terafiliasi Peserta Pemilu,
- Pertimbangan waktu dan keamanan, Tempat Musda KNPI Papua Dialihkan Ke Wilayah Mamta/Tabi