Kemarahan Presiden Joko Widodo kepada jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju masih terus menjadi polemik. Pengamat politik, Jamiluddin Ritonga bahkan menilai kemarahan itu aneh lantaran pangkal kemarahan Jokowi sudah diketahui khalayak umum.
- Mantan Ketua KKSS H. Sakaruddin Nyalakan Keseriusannya Maju Bacawabup Jayapura
- and Proper Test Calon Anggota KPU-Bawaslu Digelar Pekan Pertama Februari
- Gubernur Papua Bentuk Tim Hukum Atasi Perlindungan Demokrasi dan HAM di Tanah Papua
Baca Juga
"Marahnya Jokowi bisa saja karena melihat kinerja menterinya rendah. Namun hal itu juga menjadi tanya, mengingat yang dimarahi presiden itu sesuatu yang sudah diketahui umum,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (8/3).
Tidak hanya aneh. Kemarahan itu juga menjadi tanda Jokowi telat dalam merespon isu yang berkembang di masyarakat. Salah satunya tentang wacana penambahan masa jabatan presiden yang didengungkan oleh lingkaran terdekatnya.
"Jadi, seharusnya presiden sudah mengetahui hal yang menjadi objek marahnya. Karena itu, menjadi aneh bila presiden baru marah sekarang,” ucapnya dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Menurutnya, kemarahan Presiden Joko Widodo kali ini sama dengan sebelumnya. Yaitu tidak berhubungan dengan rencana merombak kabinet.
"Jadi, marahnya Jokowi tampaknya bukan menjadi bagian dari evaluasi. Sebab, hal itu sudah sering dilakukan presiden. Karena itu, marahnya Jokowi kiranya tidak berhubungan dengan reshuffle,” tutupnya.
- KPU Tuntas Laksanakan PSU, PSL, dan PSS di 1.113 TPS
- Gerry Hukubun: Resmikan Kantor Partai di Papua Buktikan PKN Hadir Untuk Menyatukan
- Ketua DPP KNPI Bahtra, Meminta Mabes Polri Segera Proses Lisman Hasibuan