Daya tawar bakal calon presiden Ganjar Pranowo akan menurun jika Presiden RI, Joko Widodo mengalihkan dukungan kepada sosok lain.
- Pemerintah Habiskan Rp 34,3 Triliun untuk THR, Gaji ke-13, dan Bonus Seluruh ASN Pusat hingga Daerah
- Rakornas di Bandung Dihadiri Ribuan Kader, Dari Papua, Hanura Optimis Menang Pemilu 2024
- Junjung Netralitas dan UU ASN, Yosep Bladib Gebze Resmi Ajukan Surat Pengunduran Diri
Baca Juga
Pengamat politik Refly Harun secara spesifik mencermati, salah satu yang bisa memengaruhi posisi Ganjar adalah manuver Jokowi jika benar-benar mendukung Prabowo Subianto.
"Seperti yang saya katakan, Ganjar tidak ada lagi harganya jika Jokowi lari kepada Prabowo," kata Refly dikutip Kantor Berita Politik RMOL dari akun YouTube-nya, Sabtu (26/8).
Sebaliknya, manuver Presiden Jokowi akan memberi keuntungan bagi calon lain, yakni Anies Baswedan. Apalagi, bakal calon presiden dari Nasdem, PKS, dan Demokrat ini tengah didorong untuk bergabung bersama Ganjar dan PDIP.
"Sekarang secara diplomatis, tentu mereka (Anies) pasang harga tinggi dan kalau misalkan Ganjar mau bergabung ya (posisi Gaanjar wakil presiden, itu analisa saya," sambungnya.
Melihat kondisi politik kekinian, Refly menilai kekuatan Ganjar sebagai bacapres PDIP akan hilang separuh jika Jokowi merapat ke Prabowo.
"Artinya kekuatan Ganjar hanya 50 persen saja," tutup Refly.
- Tangkap Tiga Kepala Daerah Dalam Satu Bulan, Ketua KPK: Apakah Kami Diam?
- Relawan: Ada Banyak Alasan untuk Mendukung Erick Thohir Maju di Pilpres 2024
- Majelis Wali Amanat Apresiasi Terpilihnya Prof Jamaluddin Jompa Sebagai Rektor Unhas 2022-2026