Serius Berantas Corona, Ini Langkah Stretegis yang di Lakukan Pemda Merauke

Kabupaten Merauke mejadi daerah paling pertama di Papua yang berhasil emndeteksi jika ada masyrakatnya yang terjakit virus Corona (Covid-19), sehingga sampai saat in Kabupaten Merauke asih remsi menyandang status sebagai daerah dengan kejadian Luar Biasa.


Bertasarkan pemantauan dari tabel data perkembangan Kejadian Luar Biasa Covid-19 (Virus Corona) yang terpampang di sekretariat Satgas Pemberantasan Vurus Corona di Kantor Bupati Merauke.

Sampai dengan hari ini, sabtu (28/3) dalam tebel tersebut tercatat psasien Positif Corona di Kabupaten Merauke berjumlah 3 orang, pasien menunggu lab 11 oang, dan Pasien dalam Perawatan berjumlah 11 orang, serta Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 69 orang.

Dalam sebuah wawancara bersama wartawan Rmol Papua, Bupati Merauke Frederikus Gebze menyatakan sampai saat ini pihaknya telah melakukan bebeapa langkah - langkah strategis terkait pemberantasan virus Corona (Covid 19) di Kabupaten Merauke. Jumat (27/3)

Langkah – langkah strategis tersebut antara lain dengan memembentuk tim Satuan Tugas yangakan secara khusus bekerja selama 24 jam melakukan kegiatan guna memutus rantai virus corona, melakukan langkah – langkah penyemprotan cairan desinfektan disleuruh wilayah Kabupaten Merauke.

“Kita telah mengambil langkah – langkah untuk melakukan pentyemprotan diseluruh wilayah Meruake, dan kita membagi lagi dalam konteks yang lebih kecil yaitu ada enam tim yang disebarkan diwilayah – wilayah fasilitas umum, fasilitas pendidikan, pemukiman, dan juga di tempat – tempat dimana yang akumulasi masal” Ucapnya

Kemudian Khusus untuk dokter, perawat dan para medis yang terlibat secara langsung menangani pasien – pasien corona (covid 19) pemerintah akan menggunakan Hotel Asmat untuk melakukan Karantina atau isolasi.

"khusus bicara tentang dokter, perawat, para medis, yang terlibat langsung menagani pasien – pasien covid ini, kita sudah menggunakan hotel asmat sebagao hotel untuk dikarantina atau diisolasi supaya mereka tidak kembali atau bersentuhan dengan keluarga ataupuhn anak – anak di wijayah masing – masing". Terangnya