SP2020 Lanjutan Mulai Mei Hingga Akhir Juni, BPS Papua: Responden Beri data Akurat

Badan pusat statistik (BPS) Provinsi Papua lakukan sensus penduduk lanjutan di tahun 2022 secara Nasional, pengumpulan data informasi yang lebih rinci di mulai bulan Mei hingga akhir Juni 2022.


"Mulai 12 Mei 2022 sampai akhir bulan Juni 2022 petugas kami sedang melakukan pendataan di lapangan,” ujar Kepala BPS Provinsi Papua Andriana H. Carolina kepada  Kantor Berita RMOLPAPUA saat Sosialisasi SP2020 Lanjutan di Jayapura, Kamis (2/6).

Data yang di ambil secara nasional sampel ialah 5 persen dari total blok sensus yang ada di Indonesia, yaitu 4.294.896 keluarga.

“Tetapi untuk Papua yang didata hanya 12 persen, jadi 121.200 rumah tangga yang didata oleh petugas di Papua,” ungkapnya.

Dari total Responden yang terpilih nanti akan ditanya 83 pertanyaan dari petugas.

Sedangkan pengolahan data di jadwalkan di bulan Juli 2022 hingga Januari 2023 .

Sugiyanto Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Provinsi Papua menambahkan, Sensus penduduk di tahun 2020 ini menggunakan metode kombinasi berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu manual.

 Terdapat empat metode pendataan yang digunakan, yaitu dengan menggunakan form yang telah disiapkan dalam handphone, melalui website, mengunakan formulir kertas dan menggunakan teknik wawancara per telepon.

Untuk Kota Jayapura, petugas pendataan mendata menggunakan handphone (CAPI) dan secara online (CAWI), dan untuk kabupaten-kabupaten di Papua didata secara manual atau tradisional, yaitu menggunakan kertas.

“Kalau responden tidak bersedia melalui wawancara tatap muka, sudah ada petugas yang siap menghubungi lewat telepon,” jelasnya.

Pada sensus penduduk 2020 lanjutan tersebut ada tujuh variabel yang dikumpulkan dalam sensus lanjutan 2020, yaitu variabel tentang individu, tentang fertilitas dan mortalitas, tentang migrasi (mobilitas), tentang disabilitas, tentang pendidikan dan komunikasi, tentang perumahan dan tentang ketenagakerjaan.

“Sehingga data dari sensus lanjutan ini tidak hanya terkait parameter demografi, tetapi juga pendidikan, disabilitas, ketenagakerjaan, maupun perumahan,” jelasnya.

Sensus penduduk lanjutan, juga bermanfaat dalam menyediakan parameter demografi serta karakteristik penduduk lainnya untuk menghasilkan indikator SDGs dan RPJMN bidang kependudukan.