Anggota Bawaslu Boven Digoel Berikan Bimtek kepada Anggota PPD

Boven Digoel, Papua Selatan - Fransiskus Asek, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Boven Digoel menyebut, Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berkualitas tidak hanya ditentukan pada peningkatan jumlah pemilih. Sebab melihat fakta yang ada, masih banyak warga yang telah meninggal tapi terdaftar dalam DPT untuk Pemilu 2024.


Hal tersebut disampaikannya saat memberikan bimbingan teknis kepada anggota Panitia Pemilihan Distrik (PPD) di Aula Kantor Bupati Boven Digoel. Ia menyoroti selama in, petugas Pemutahiran Data Pemilih (Pantarlih) tidak menghapus entri data individu yang telah meninggal dunia dari DPT karena kurangnya dokumen resmi seperti surat keterangan kematian.

“DPT berkualitas itu bukan mengartikan jumlahnya meningkat lalu berkualitas, bukan itu. Tapi data akurat itu yang berkualitas, jangan orang yang sudah meninggal juga masih ada di dalam DPT,” Ucap Frans Asek, Kamis (16/5/24).

Asek menerangkan bahwa kemungkinan kecil bagi masyarakat untuk mengurus surat keterangan kematian anggota keluarganya untuk keperluan pemilihan. Karena itu, Ia menekankan pentingnya petugas dari perangkat penyelenggara pemilihan untuk mengambil inisiatif mendatangi sekretariat kampung guna mengumpulkan informasi yang akurat.

Asek menyarankan PPD tidak hanya bergantung pada data yang disediakan oleh Pantarlih dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) dalam mendapatkan informasi tentang pemilih, tapi juga secara aktif terlibat dalam pendampingan. Langkah ini untuk maksimalkan proses pendataan.

Asek menjelaskan kualitas DPT tidak hanya ditentukan oleh jumlahnya, namun lebih pada akurasi dan keabsahan data. 

“Sekarang petugas tidak mau keluarkan nama orang yang sudah meninggal dari DPT karena tidak ada surat keterangan. Ya harusnya mendatangi kampung untuk itu, karena yang butuh data itu penyelenggara,” Sebut Frans.