Atlet Wushu Untuk PON Papua Dipilih Tanpa Seleksi, Pengurus Wushu Merauke Lakukan Protes

Kabid Hukum Pengkab Wushu Merauke Guido Gideon Gide
Kabid Hukum Pengkab Wushu Merauke Guido Gideon Gide

Dari hasil pemilihan panitia seleksi Atlit PON XX Papua khususnya pada Cabang Olahraga Wushu dengan kouta 16 orang, Sampai sejauh ini Kabupaten Merauke hanya ada 1 Atlit yang di Acc sementara 3 orang lainnya belum ada kepastian sejak diajukan.


Melalui Kabid Hukum Pengkab Wushu Merauke Guido Gideon Gide saat diwawancarai di tempat latihan Wushu Merauke mengatakan bahwa kouta khusus Atlit Wushu wilayah Papua adalah 16 orang terdiri dari Fighter 11 orang dan seni 5 orang. 

"Kouta untuk Wushu untuk Papua adalah 16 orang, 11 fighters dan 5 orang di seni." kata Gideon. Sabtu,(27/2).

Dari ke-16 Atlit tersebut sudah ditentukan oleh panitia melalui penunjukan langsusng tanpa melalui jalur seleksi, sehingga di anggap kurang adil dalam menentukan atlit untuk bertanding pada perhelatan PON XX nanti, selain itu sebenarnya ada beberapa atlit yang bermasalah mulai dari persoalan hukum, batas usia, penurunan kualitas karena cidera, sampai ke persoalan pribadi (keluarga), sehingga perlu diganti dan kalo bisa dilakukan seleksi ulang.

"Dari privinsi sudah menentukan tapi secara aklamasi tanpa melalui jalur seleksi maka dari itu kita mengharapkan sehingga atlit-atlit yang bepotensi dan berkualitaslah yang akan bertarung di pon XX nanti," Ungkap Gideon.

"Untuk 16 atlit tersebut privinsi sudah mengumumkannya sementara ini ikut Puslatprov di Jayapura, namun ada juga beberapa atlit yang bermasalah, yang satu bermasalah hukum dan sudah masuk lembaga yang kedua batas unurnya habis, yang ketiga putri kualitasnya menurun karena mengalami cidera lutut, ada juga yang putri satunya lagi sudah menikah dimana dia dilarang untuk Menginap dan menetap ditempat mes untuk pelatihan atlit dimana seharusnya secara aturan sebelum pertandingan semua atlit harus tinggali dalam mes sehingga bisa fokus pada pertandingan nanti"

Khusus Merauke sendiri yang merupakan tuan rumah untuk Cabor Wushu sementara ini hanya ada satu orang yang di Acc itupun menggantikan 1 atlit yang sebelumnya sudah masuk lembaga, sedangkan untuk 3 orang lainnya belum ada kepastian padahal sementara ini para atlit yang sudah ditunjuk telah mengikuti Puslatprov di Jayapura.

"Kemarin kami mengajukan nama dari Pengkab Wushu Kabupaten Merauke yang baru di acc satu orang dan itu yang menggantikan atlit yang sudah masuk lembaga sedangkan tiga lainnya belum ada Kepastian dari Pengprov Papua padahal di Merauke ini punya atlit-atlit yang berkualitas juga kemudian Merauke juga merupakan tuan rumah khusus untuk cabor Wushu nanti yang diadakan di Merauke"

Selanjutnya disampaikan juga oleh salah satu atlit Wushu yang pernah bertanding ditingkat Nasional Daniel M. Emakpa, Bahwa seharusnya untuk Even sebesar ini harus dilakukan seleksi yang ketat tidak main tunjuk menunjuk saja begitu saja, karena masi banyak atlit-atlit berpotensi yang bisa saja tidak lolos karena memang tidak ada tahapan seleksi, untuk itu harapan kami atlet Wushu Merauke agar dilakukan seleksi ulang atlit yang akan berkompetisi nanti pada PON XX sehingga yang nanti terpilih adalah betul-betul atlit yang berkualitas yang bisa saja mengharumkan papua di kancah Nasional.

"kami yang termasuk atlit lama seharusnya juga termasuk diantara ke-16 atlit itu kalo main sistem tunjuk-tunjuk seperti begitu, namun nyatanya kami tidak termasuk yang tidak ada proses seleksi makanya dari itu kami juga khususnya atlit wushu Merauke harus diberi kesempatan untuk dilakukan seleksi sehingga nantinya yang bertanding pada PON XX nanti memang atlit-atlit memang pantas bukan main tunjuk-tunjuk saja tanpa adanya proses seleksi, kalo pun tidak ada proses seleksi kami minta pertandingan patner untuk mengikuti pon xx nanti". Pungkasnya