Sebanyak 122 narapidana terorisme berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sepanjang tahun 2021.
- Menko Polhukam Minta Polri Tindak Tegas Pendeta Saifuddin Ibrahim yang Minta 300 Ayat Al Quran Dihapus
- Tidak Sendiri, Firli Bahuri Didampingi 7 Pendekar Hukum
- Tegakan Perda, Satpol PP dan Damkar Bongkar Tempat Judi Sabung Ayam di Pantai Lampu Satu dan Kampung Buti
Baca Juga
DataKemenkumham, terbanyak berasal dari Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur dengan 68 narapidana. Disusul 13 narapidana dari Lapas Kelas I Batu Nusakambangan, dan 9 narapidana teroris Lapas Kelas II A Pasir Putih Nusakambangan.
Dalam ikrarnya, napi teroris berjanji setia kembali berpegang teguh kepada Pancasila dan UUD 1945, turut serta melindungi segenap Tanah Air Indonesia dari segala tindakan-tindakan aksi terorisme yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Rika Aprianti mengatakan, ikrar setia NKRI bertujuan sebagai bentuk implementasi hasil akhir program deradikalisasi.
“Dengan pernyataan ikrar setia kepada NKRI ini, berarti warga binaan telah siap mencintai NKRI dan bersama-sama menjaga Pancasila dengan menghargai perbedaan serta memahami Pancasila bukan hanya sebagai dasar negara, tetapi juga ideologi nasional, pandangan hidup bangsa Indonesia, pemersatu bangsa,” kata Rika dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (1/1).
Pelaksanaan Program Deradikalisasi turut pula melibatkan aparat penegak hukum terkait seperti dengan BNPT, TNI, Polri, Densus 88, BIN, Kementerian Sosial, dan stakeholder lainnya.
- Kapten Philip dalam Keadaan Sehat Tiba di Halim
- Ada Peran BIN Dalam Pembebasan Kapten Philip Mehrtens
- Penampilan Pilot Philip Setelah Disandera 1,5 Tahun