Cegah Kebocoran Data, Tim Literasi Digital Papua Barat Kolaborasi Bersama IBI Sorong

Tim Program Literasi Digital Papua Barat bersama Pengurus Cabang Ikatan Bidan Indonesia (PC IBI) Sorong selengarakan hybrid (offline) yang bertajuk “Jaga Kebocoran Data Pribadi dari Hacker” di Lesehan Sawahan Aimas Sorong, Jumat 29 juli 2022.


Menteri KOMINFO RI Johnny G. Plate mengatakan bahwa Peserta Literasi Digital Indonesia makin cakap digital. Saat ini kita telah memasuki era transformasi digital, yang perlu didorong oleh talenta digital andal dan mumpuni, perpanduan antara tehnikel dan softskill akan melahirkan kecakapan yang paling dibutuhkan diera revolusi industry 4.0 saat ini.

“Perpaduan tersebut meliputi tekhnik solftskill yang dikenal dengan De Ei Be Shy yaitu aktifiscial intelijen, bigdeda dan lowcomplyte yang tentu didukung oleh solftskill yang meliputi Empat C forsis yaitu, Criticalthinking (Berpikir Kritis), Credifi (kepercayaan), Colaboration, (Kolaborasi) serta Comunication (Komunikasi), maka peluang kecakapan tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal, mengigat kita memiliki potensi sumber daya manusia yang besar,” kata Menteri dalam sambutanya

Survei Abji pada tahun 2022, lanjut Menteri pada waktu yang lalu menunjukan lebih dari 210 juta Penduduk Indonenesi atau 77,02 persen dari seluruh populasi telah menjadi pengguna internet, maka penyiapan sumber daya manusia di bidang digital yang handal, produktif, dan yang berdaya saing menjadi kunci utama bagi terlaksanannya transformasi digital nasional, ketingkat dasar kemampuan literasi digital menjadi keniscayaan bagi pengguna internet indonesia dalam menavigasikan diri dalam luar digital.

“Maka, Kominfo juga secara konsisten menjalankan program literasi digital diseluruh Indonesia untuk memaksimalkan potensi ruang digital sekaligus meminimalkan dampak negative yang ditimbulkan oleh internet seperti berita Hoax, perundingan, kekerasan seksual, dan kejahatan siber lainnya,” katanya

Sejak dilaksanakan dari tahun 2019 program literas digital nasional telah menjangkau lebih dari 12,6 juta masyarakat. Pada tahun ini, tahun 2022 akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5 setengah juta masyarakat. Kinerja literasi digital nasionalpun mulai menunjukkan peningkatan dari segi kualitas. “Survei nasional oleh Kominfo RI dan Katadata tahun 2021 menemukan bahwa, saat ini indeks literasi digital masyarakat Indonesia berada pada tingkat 3,49 persen, naik dari indeks tahun sebelumnya sebesar 3,46 persen. Namun capain ini perlu terus kita tingkatkan

Kementerian Kominfo RI bersama minta dan jejaring literas digital nasional hadir untuk memberikan pelatihan pada empat pilar utama yaitu, pertama, Digital Skills (Kemampuan Digital), kedua, Digital Safety (Keamanan Digital), ketiga, Digital Ethics (Etika Digital), dan keempat Digital Culture (Budaya Digital).

Di tahun kementerian Kominfo RI juga akan menyasar kelompok-kelompok strategis dalam masyarakat seperti, kelompok perempuan, UMKM dan Ultra Micro, Penyandang Disabilitas, hingga Petani dan Nelayan.

Program Literasi Digital ini akan terus digulirkan untuk dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia hingga keberabagi pelosok negeri tanpa terkecuali. Mari berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan literasi digital menuju Indonesia terkoneksi, makin digital makin maju.

Project Manager Program Literasi Digital Papua Barat, Alfaris Yasir, bahwa kegiatan yang dilaksanakan dengan tajuk “Jaga Kebocoran Data Dari Hacker” adalah bagian respon dari perkembangan revolusi 4.0 dimana hampir setiap aktivitas kita sudah mengarah ke basis digital.

“ Maka perlu juga seperti eleman bidan-bidan untuk mengetahui lebih tentang bagaimana menjaga data diri agar tidak bocor atau di hacker oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata dia

Sementara itu menurut Ketua PC IBI Sorong, Anita Rohani Wariaka mengatakan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada bidan-bidan di kabupaten Sorong merupak pertama kalinya. Ia pun menyambut baik tim literasi digital Papua Barat dalam kegiatan tersebut

Kegiatan ini, kata Wariaka mengakui sangat bermanfaat pihaknya agar dapat mencegah kebocoran data agar tidak disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

“ Karena saya melihat bahwa ruang digital semakin pesat, ataupun banyak diisi oleh konten-konten yang bersifat negative, banyak bermunculan berita-berita hoaks, penipu dan ekspotasi seksual dan hal-hal negatif lainnya di ruang digital,” kata dia

Kegiatan yang di ikuti bidan se Kabupaten Sorong, hadir sebagai pemateri adalah Kepala Inkubator Bisnis dan Praktisi Literasi Digital, Fajria Fatmasari, Asisten Ahli dan Dosen Unimuda Sorong, Karmila Sinen dan Kaprodi Manajemen Pemasaran Politeknik APP Jakarta dan Praktisi digita, Aji Kresno Murti.