Tenaga Medis yang bertugas di Distrik Ilwayab Kabupaten Merauke terpaksa meninggalkan tempat tugas mereka karena diserang oleh sekelompok masyarakat yang mabuk.
- Gempa M 5,2 Di Papua Barat, Tidak Berpotensi Tsunami
- Brutal, 2 Wartawan iNews Dikeroyok Puluhan Warga di Kepulauan Yapen
- Cassandra Angelie Ditangkap di Hotel Aston Jakarta Pusat
Baca Juga
Hal ini disampaikan oleh seorang tenaga medis yang tak ingin disebutkan namanya kepada media ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr. Nevil Muskita ketika di konfirmasi membenarkan terkait insiden penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok pemabuk Distrik Ilwayab kepada tenaga medis yang bertugas di sana.
Kejadiannya kurang lebih sekitar 2 minggu yang lalu, bermula ketika ada seorang masyarakat yang mabuk di sekitar Puskesmas lalu kemudian melakukan pengrusakan yang ditegur oleh tenaga medis yang kebetulan sedang bertugas.
Karena tak terima dengan teguran itu akhirnya masyarakat yang mabuk itu melakukan penyerangan kepada para tenaga medis yang berada di distrik Ilwayab Kabupaten Merauke.
"Ia benar, itu orang pada mabuk di puskesmas lalu kemudian mereka tegur, karena mereka tegur akhirnya mereka diserang." Ucap dr. Nevil Muskita. Jumat (8/10).
Menurut dr. Nevil karena penyerangan itu, tenaga medis yang berada di Distrik Ilwayab kemudian merasa takut, sebab tidak ada jaminan keamanan untuk mereka, oleh karena itu mereka memutuskan untuk mengungsi dan pergi meninggalkan tempat tugas demi mengamankan diri.
"Karena diserang akhirnya mereka takut, dan pada turun semua, karena tidak ada jaminan keamanan untuk mereka." Jelasnya.
Dijelaskan setelah kurang lebih 2 minggu tidak ada tenaga medis di distrik Ilwayab, akhirnya masyarakat disana mulai mengeluh karena kesulitan untuk mendapatkan akses kesehatan, dan akhirnya sekarang sudah ada beberapa tenaga medis yang kembali ke tempat tugas untuk kembali melakukan pelayanan, dan rencananya minggu depan sudah akan kembali bertugas seperti sedia kala.
"Kemarin sudah pada ketemu saya, dari Kepala Kampung dan Distrik, ya saya bilang intinya tidak akan jadi masalah, mereka juga nanti akan kembali, cuma yang mereka butuhkan adalah jaminan keamanan supaya mereka juga dapat menjalankan tugas dengan baik." Pungkasnya.
- Dua Prajurit Pelaku Injak Kepala Di Merauke Terancam Dipecat
- Hamil di Luar Nikah, Seorang Ibu Tega Membunuh dan Membuang Janin Bayi
- Susi Air Rute Timika-Duma Kecelakaan, Susi Pudjiastuti: Alhamdulillah, Semua Penumpang Selamat