Okaba, Papua Selatan – Sebuah momen bersejarah terjadi di Distrik Okaba, Kabupaten Merauke, saat Gubernur Papua Selatan secara resmi diangkat menjadi anak adat dari Suku Marind.
- Jalan Berlubang di Jalan Trans Papua KM 234 Sudah di Tangani Satker PJN II Merauke
- Personel Sat Samapta Polres Tolikara Lakukan Patroli dan Himbauan Prokes Cegah Penyakit Masyarakat
- Gambaran Seleksi CAT di Mappi: Harapan di Tengah Kerja Keras
Baca Juga
Pengukuhan ini berlangsung dalam prosesi adat yang sakral dan penuh makna, sebagai bentuk penerimaan masyarakat Marind terhadap pemimpin tertinggi di provinsi termuda Indonesia itu.
Dalam prosesi adat tersebut, Gubernur diberikan nama kehormatan Apolo Dohi Da Safanpo, di mana Dohi Da berarti Sagu Merah—simbol keteguhan, ketulusan, dan kekuatan hidup bagi masyarakat Marind. Nama ini dipilih secara khusus dari yang terbaik, mencerminkan harapan agar pemimpin ini membawa kehidupan dan kesejahteraan bagi rakyatnya, sebagaimana sagu merah yang menjadi sumber pangan utama bagi orang Marind.
Rangkaian adat diawali dengan penjemputan secara adat, diiringi tarian khas Marind Nggatsi yang berlangsung semalam suntuk. Prosesi kemudian dilanjutkan dengan toki, yakni penyembelihan dua ekor babi yang menjadi simbol pembukaan jalan pembangunan di wilayah Okaba.
Pengukuhan ini bukan hanya bentuk penghormatan, tetapi juga simbol ikatan kultural antara Gubernur dan masyarakat adat. Dengan menjadi anak adat Suku Marind, Gubernur kini memikul harapan besar untuk menjaga dan memperjuangkan nilai-nilai adat serta mendorong pembangunan yang berpihak pada masyarakat asli Papua Selatan.
- KPUD Boven Digoel Soroti Ketidaksesuaian Data Kependudukan
- Kabid Humas: Pasca Putusan MK, Situasi Kabupaten Boven Digoel Aman dan Kondusif
- Apel Netralitas ASN di Mappi: Sebuah Komitmen untuk Demokrasi yang Bersih