Gubernur Papua Selatan Diangkat Menjadi Anak Adat Suku Marind, Resmi Sandang Nama “Apolo Dohi Da Safanpo”

Okaba, Papua Selatan – Sebuah momen bersejarah terjadi di Distrik Okaba, Kabupaten Merauke, saat Gubernur Papua Selatan secara resmi diangkat menjadi anak adat dari Suku Marind.


Pengukuhan ini berlangsung dalam prosesi adat yang sakral dan penuh makna, sebagai bentuk penerimaan masyarakat Marind terhadap pemimpin tertinggi di provinsi termuda Indonesia itu.

Dalam prosesi adat tersebut, Gubernur diberikan nama kehormatan Apolo Dohi Da Safanpo, di mana Dohi Da berarti Sagu Merah—simbol keteguhan, ketulusan, dan kekuatan hidup bagi masyarakat Marind. Nama ini dipilih secara khusus dari yang terbaik, mencerminkan harapan agar pemimpin ini membawa kehidupan dan kesejahteraan bagi rakyatnya, sebagaimana sagu merah yang menjadi sumber pangan utama bagi orang Marind.

Rangkaian adat diawali dengan penjemputan secara adat, diiringi tarian khas Marind Nggatsi yang berlangsung semalam suntuk. Prosesi kemudian dilanjutkan dengan toki, yakni penyembelihan dua ekor babi yang menjadi simbol pembukaan jalan pembangunan di wilayah Okaba.

Pengukuhan ini bukan hanya bentuk penghormatan, tetapi juga simbol ikatan kultural antara Gubernur dan masyarakat adat. Dengan menjadi anak adat Suku Marind, Gubernur kini memikul harapan besar untuk menjaga dan memperjuangkan nilai-nilai adat serta mendorong pembangunan yang berpihak pada masyarakat asli Papua Selatan.