Harga BBM Naik, Sopir Angkot Tanah Merah Minta Tarif Angkutan Dinaikkan

Puluhan Sopir dan pemilik Angkutan Kota (Angkot) Tanah Merah Boven Digoel melaksanakan pertemuan dengan agenda pembahasan kenaikan tarif Angkot dalam kota, Kamis (13/1).


Permintaan kenaikan tarif tersebut dipicu lantaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Bensin (Premium) di Boven Digoel sudah tidak ada lagi dan harga BBM jenis Pertalite mencapai harga Rp. 7.850, Pertamax mencapai Rp. 9.200.

Kordinator Angkot Tanah Merah Boven Digoel Roy Rahman saat dimintai keterangan oleh awak media mengatakan bahwa permintaan kenaikan tarif Angkot di Tanah Merah bukan tidak berasalan, tetapi karena dihapusnya BBM Bensin bersubsidi (Premium) dan melonjaknya BBM Bensin Pertalite dan Pertamax serta adanya kabar bahwa bulan depan Perlait akan dihapus kemudian digantikan dengan jenis Pertamax dengan harga Rp. 9.200.

"Inilah alasan kami menuntut kenaikan harga dari sebelumnya tarif Rp. 5000 jauh maupun dekat menjadi Rp.8000 jauh maupun dekat," ucapnya. 

Menurut Roy, sebenarnya apa yang ingin dicapai anggotanya itu sah- sah saja dan sangat benar menurut mereka yang hidup di aspal, karna saat ini semua Sopir Angkot terpuruk dengan harga minyak yang melambung tinggi, sementara tarif Angkot jauh dekat tetap Rp. 5000.

"Inilah pertimbangan kami kemarin melakukan pertemuan bersama agar menemukan solusi tanpa harus kita melakukan aksi yang bisa memicuh hal-hal yang tidak diinginkan, " terangnya

Selaku kordinator Roy dan anggotanya akan berupaya agar permintaan kenaikan tarif yang mereka perjuangkan dapat  dikabulkan. 

" Saya berharap kesejahtraan Sopir Angkot bisa dilirik oleh Pemerintah Daerah, "tutup Kordinator Angkot, Roy Rahman.