TNI AL resmi memiliki dua kapal penyapu ranjau di laut, buatan Jerman jenis Mine Counter Meassure Vessel (MCMV). Kedua kapal itu diberi nama KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732.
- Cristiano Ronaldo Berduka, Salah Satu Bayi Kembarnya Meninggal
- Melintasi Warna-Warni Hidup: Kisah Hendrikus Petrus Resi, Sang Jurnalis Penuh Dedikasi
- Jaringan Media Siber Indonesia Resmi Menjadi Konstituen Dewan Pers
Baca Juga
Kedua kapal terbilang lebih canggih dibandingkan kapal buru ranjau yang dioperasionalkan TNI AL saat ini. Sebab, dilengkapi dengan teknologi peperangan ranjau modern.
Kedua kapal ini menggunakan bahan baja non-magnetik serta memiliki degaussing system yaitu sistem untuk mengurangi kemagnetan kapal serta dilengkapi penggerak motor elektrik. Tujuannya, untuk mengurangi tingkat kebisingan.
KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 juga memiliki dimensi yang lebih besar. Panjangnya, 61,4 meter dan lebar 11,1 meter.
Keduanya juga didukung dengan peralatan sonar terbaru yang mampu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air serta memiliki Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk mengidentifikasi dan menetralisir ranjau.
Selain itu, kedua kapal ini juga dilengkapi AUV (Autonomous Underwater Vehicle) untuk mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air dan USV (Unmanned Surface Vessel), yakni kapal tanpa awak untuk pemburuan dan penyapuan ranjau.
- Antiklimaks Terorisme, Tembak Mati pun Biasa
- JMSI Bertemu Ketua Umum HIPMI, Ini Hasil Percakapannya
- Melintasi Warna-Warni Hidup: Kisah Hendrikus Petrus Resi, Sang Jurnalis Penuh Dedikasi