Alfred Balagaize, seorang penerima beasiswa S2 Rusia/Amerika dari Pemerintah Daerah Merauke, mengungkapkan ketidakpuasannya dan merasa telah dirugikan oleh keputusan agensi yang mengirimkannya ke Amerika Serikat. Ia menyatakan bahwa kepulangannya dari Amerika Serikat terjadi secara sepihak dan tidak adil.
- Kodim Boven Digoel Melalui Koramil Getentiri Latih Siswa PBB
- Kasat Lantas Polres Boven Digoel Berikan Himbauan Berlalu Lintas di SMKN 1 Rekayasa dan Teknologi
- Bekerjasama Dengan Universitas Musamus Merauke, BPK RI Gelar Kegiatan Goes To Campus
Baca Juga
Alfred mengklaim bahwa ia dipulangkan karena pihak Pemerintah Daerah Merauke tidak memenuhi kewajiban mereka untuk membayar biaya pendidikannya selama ia berada di Amerika Serikat. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa tidak ada dukungan finansial untuk biaya hidupnya di Amerika Serikat, dan ia hanya mendapatkan bantuan sebesar 150 USD per bulan dari agensi yang membawanya.
"Selama di Amerika Serikat, saya hanya dikasih uang 150 USD sebulan sebagai tahan-tahan, padahal selama disana untuk sekali makan saja bisa sampai 7 USD" kata Alfred. Sabtu (23/9)
Pada tanggal 25 Mei 2023, agensi memutuskan untuk memulangkan Alfred ke Indonesia. Setibanya di Indonesia, Alfred diminta untuk tetap tinggal di Jakarta oleh seorang pegawai Pemerintah Daerah Merauke yang juga merupakan pengurus para penerima beasiswa.
Sehingga demi menyanggupi permintaan tersebut, Alfred pun harus bertahan hidup di Jakarta sejak bulan Juni 2023 dengan menggunakan biaya pribadi yang dipinjam dari kerabatnya.
Namun, karena kehabisan biaya selama tinggal di Jakarta, Alfred akhirnya memutuskan untuk kembali ke Merauke pada tanggal 25 Juni 2023.
Saat ia berada dalam kondisi yang tidak pasti, Alfred secara kebetulan menemukan berita di koran yang menyebutkan bahwa Sekretaris Daerah Merauke, Yermias Ndiken, mengumumkan jika terdapat dua mahasiswa penerima beasiswa ke Amerika dan Rusia dipulangkan. Salah satunya adalah Alfred.
Yang mengejutkan, Sekda Merauke menyebutkan bahwa Alfred dipulangkan karena kondisi kesehatannya yang buruk, terkait masalah sakit pada bagian tulang belakang. Alfred dengan tegas membantah klaim ini, merasa bahwa kondisi kesehatannya baik-baik saja, dan ia dipulangkan semata-mata karena masalah pembayaran yang belum terselesaikan.
Alfred berharap agar Pemerintah Daerah Merauke memberikan transparansi mengenai nasibnya, terutama karena pihak kampus tempatnya belajar di Amerika Serikat telah melakukan panggilan kepada Alfred sebanyak tiga kali. Situasi ini memunculkan pertanyaan tentang alasan sebenarnya di balik kepulangan pahit Alfred dari Amerika Serikat.
- Peringati Hari Guru, Sularso Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan di SMK N 1 Merauke
- UKW Perdana Dilaksanakan di Papua Selatan
- Memotivasi Para Penerima Beasiswa Studi Ke Luar Negeri, Fransiskus Ciwe: Pantang Pulang Sebelum Berhasil!!