Kementerian Agama melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) merilis logo baru halal yang terlihat seperti gambar gunungan wayang. Logo yang nantinya akan diberlakukan secara nasional itu pun menuai sorotan.
- Partai Hanura Buka Pendaftaran Calon Kepala Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Papua
- Jelang Verifikasi Faktual, Kenius Kogoya Meminta Seluruh DPC Hanura Lakukan Komunikasi Yang Baik Kepada KPU
- Peryataan Sikap Solidaritas Pendukung, Menolak RHP Jadi Tersangka
Baca Juga
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyampaikan bahwa logo baru tersebut tidak mencerminkan nasionalisme. Argumentasi Anwar Abbas, tidak semua daerah di Indonesia memiliki kesenian wayang karena identik hanya Pulau Jawa.
“Pertanyaannya, wayang itu kan hanya orang Jawa, kalau Sumatera tidak ada, Kalimantan tidak ada. Jadi itu tidak mencerminkan nasionalisme,” kata Anwar Abbas kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (13/3).
Dia menambahkan, Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi toleransi dan kebersamaan. Menurutnya, logo baru yang diluncurkan Kemenag tidak perlu menggunakan simbol yang hanya dimiliki satu daerah saja.
“Apalagi, kita kan melambangkan kebersamaan ya, kalau kebersamaan pakai tulisan Arab saja halalnya,” imbuhnya. Dikutip Dari Kantor Berita RMOL.
Menurutnya, tulisan halal dengan menggunakan bahasa Arab mempertegas bahwa kehalalan suatu barang atau makanan tersebut terjamin dan dapat dimengerti masyarakat.
"Kata halal dalam bahasa arab masih ada tapi ditulis dalam bentuk kaligrafi. Indah. Tapi tidak banyak orang yang tahu itu tulisannya apa, terlihatnya seperti gunungan dalam wayang,” tutupnya.
- Ketua KKM Resmi Melantik, Ikatan Wanita Maros Dan Pemuda Maros Kota Jayapura Dan Ini Pesan Ketua Dalam RAKERDA.
- Hari Ini KPK Resmi Punya Mars dan Hymne
- Rapimnas JMSI Resmi Dibuka Gubernur Kepri Ansar Ahmad