Jika memang tidak bersalah dan bisa membuktikannya di hadapan tim penyidik, Gubernur Papua Lukas Enembe (LE) seharusnya tidak takut penuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jika terus memilih mangkir, jutru memperkuat dugaan publik bahwa ada sesuatu yang disembunyikan.
- Hadiah Paskah Kapolres Merauke Menjadi Angin Segar Bagi 12 Tapol Makar
- Bekas Bupati Kepulauan Talaud Sri Wahyumi Dijebloskan Lagi ke Rutan Klas IIA Manado
- Cabuli Anak Dibawah Umur Hingga Hamil, Seorang Lelaki Diamankan Timsus Rajwali Polres Merauke
Baca Juga
Kalaupun Lukas benar-benar sakit, kata Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam, di KPK sudah ada dokter-dokter profesional yang berpengalaman dan track record-nya dapat dipertanggungjawabkan.
"Dengan tidak hadir dan bahkan banyak aksi-aksi dukungan yang tidak berdasar justru semakin memperburuk keadaan," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (28/9).
"Kalau merasa tidak bersalah buktikan, bukan malah dengan segala alasan digunakan," imbuhnya.
Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menilai, mudah bagi Luka jika ingin citranya taat kepada hukum tetap terjaga. Caranya cukup dengan datang penuhi panggilan KPK.
"Dengan semakin menunda-nunda kedatangan Lukas, maka semakin memperkuat dugaan publik bahwa ada sesuatu hal yang disembunyikan dari Lukas selama ini," pungkas Saiful.
- Kecam Aksi Pembacokan Anak, Kapolres Merauke: Kita Akan Kejar Sampai Dapat, Bagaimapun Caranya
- Karantina Papua Selatan Gagalkan Penyelundupan 15 Ekor Anakan Kura-Kura Moncong Babi
- Ada Ancaman Hukuman Pidana Bagi PPD yang Tidak Netral