Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan tugas berbeda kepada Wamendagri Ribka Haluk dan Bima Arya.
- Organisasi Kepemudaan di Provinsi Papua Sepakati Menjaga Kondusifitas Jelang Pemilu 2024
- Anggaran Pemilu 2024 Disesuaikan dengan Kemampuan Pemerintah, Ketua KPU: Tapi Ingat, Pemilu Diatur Konstitusi 5 Tahun Sekali
- Rakor KPU Papua Selatan Bahas Penggunaan Anggaran dan Transparansi Laporan Keuangan
Baca Juga
Hal itu disampaikan Tito saat rapat bersama Komisi II DPR RI, di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, Kamis, 31 Oktober 2024.
Tito mengatakan, untuk Ribka Haluk diberikan tugas khusus urusan Papua.
"Beliau sudah jago (soal Papua). Beliau kalau sebelum sekali cek Papua maksudnya silakan Ibu pulang kampung ke Papua. Karena kalau yang bukan orang Papua datang ke sana 5,5 jam sampai di situ satu hari pulang lagi 5,5 jam sama halnya dengan ke Hong Kong," kata Tito.
Sementara Bima Arya, kata Tito, ditugasi menjadi koordinator pengawas kependudukan dan catatan sipil (dukcapil).
Menurutnya, sekarang Bima Ary lagi diberi tugas besar untuk menjadi platform utama digitalisasi pemerintahan dan sistem pemerintahan berbasis elektronik atau e-government.
"Sudah didesain Menpan RB dan Bapak Luhut Panjaitan. Pak Prabowo menginginkan digitalisasi pemerintahan layanan publik itu betul-betul terjadi," kata Tito.
Selain itu, Bima Arya juga ditugaskan menjadi koordinator Ditjen Politik dan Pemerintahan.
"Di antaranya yang penting sekali yang sekarang dalam jangka pendek itu adalah masalah Pilkada monitoring desk Pilkada," demikian Tito.
- Amankan Kemah Jokowi di IKN, Paspampres Tabur Garam dan Siapkan Anti Bisa Ular
- Temuan Dinamika Survei: 86,70 Persen Publik Tak Setuju Pemilu Ditunda
- Iring-iringan Pendukung Antarkan Pasangan Yosfan Mendaftar ke KPU Merauke